Buat yang selalu ngomongin orang, selalu nyindir, selalu rese, there.. stay tune there. Behind me. Bye.
Tentang Tugas…
Sy ndak tau apa ini bagus atau apa ya. Tapi ini sesuatu yang sy rasakan
Jadi gini. Dalam mengerjakan tugas kantor sehari-hari, kan butuh fokus dan konsentrasi kan ya. Mulai dari mempelajari jenis tugasnya, membuat langkah-langkah pengerjaannya, me-list data yang dibutuhkan, menyiapkan apa2 yg perlu disiapkan untuk menunjang kelancaran pekerjaan kita, sampai mulai mengerjakan pekerjaan itu sampai selesai.
Ya kurang lebih seperti itulah yg saya lakukan dalam mengerjakan tugas selama ini. Entah itu tugas rutin sehari-hari, maupun tugas2 insidentil atau periodik. Kebanyakan, tugas yg sy kerjakan itu tidak bisa selesai dalam sehari. Jadi biasanya sy langsung nanya ke atasan ini deadlinenya kapan, dan sy akan mengerjakan sesuai deadline tersebut.
Bacami saja…
Biar bagaimana peliknya itu masalah menurut kamu, yakin saja kalo sudah adami solusinya. Ndak mungkin Tuhan kasiki’ masalah tanpa solusi, iya toh?
Biar bagaimana ndak bersahabatnya keadaan itu menurutmu, percaya saja kalo itumi keadaan yang terbaik yang dikasiki’ sama Tuhan, iya kan?
Biar bagaimana susahnya, pasti lewatji nanti. Biar bagaimana tidak sukanya, sabarmi saja
Kalo mau menangis, menangismi..
Kalo mau teriak, teriakmi saja tapi dalam hati
Pasti – Kelak
Pasti
Aku akan datang di saat kau tersakiti
Bukan untuk mengobati
Bukan pula sekedar empati
Hanya memastikan, sampai kapan pun, kau akan selalu di hati
Kelak..
Saat bahagiamu menyeruak..
Tak perlu berteriak..
Perlahan aku akan beranjak..
Mengemas luka yang terlanjur berkerak..
Mirip Siapa?
Sejak saya masih kecil dan mulai bisa mengingat2 apa yang terjadi saat itu, saya sering mendengar orang2 bilang gini ke saya:
”wah, yang ini lebih mirip mamanya kayaknya”
”Marola di emmakna samanna eddi” (ini terjemahan bahasa bugis dari kalimat di atas)
Pernah juga waktu saya masih SD, kalo saya masuk pagi dan pulang jam 10, saya kadang dijemput trus dibawa ke kantornya Ibu. Teman-teman kantornya Ibu sering bilang gini :
”eh Puang Mawa bawa fotokopinya ini” atau
”ini siapa? Klise fotonya puang Mawa kayaknya”
Saat Mengarahkan Telunjuk…
Ini bukan persoalan sederhana. Tapi lebih pada sikapmu menghadapi perasaanmu. Jangan berlebihan. Sudah berulang kali kukatakan ini padamu. Jika cinta, mencintalah sewajarnya. Jika pun benci, membenci pulalah sewajarnya. Kau tak sadar sering mengucap kata2 yang tak perlu dan tak pantas ketika kau mengungkapkan perasaanmu. Kau adalah jenis manusia yang dituntut untuk selalu menjadi contoh untuk generasi penerusmu. Kau harus sadar akan hal itu. Sekali lagi, mencinta dan membencilah sewajarnya.
Dan kau, tak perlu mengandaikan apapun. I knew from the beginning that you never really want to… Continue reading “Saat Mengarahkan Telunjuk…”