Tentang Oche, dan Makna Sahabat

Namanya Oche.
Sy mengenalnya dari blog. Temannya teman saya. Ya dari tag mentag award juga sebenarnya. Sy ngasih award ke teman saya yg ini, kemudian di forward ke dia, dan akhirnya silaturahimnya berjalan sampai saat ini.

Anaknya lucu, postingannya hampir selalu membuat saya ketawa.
Well, sedikit cerita. Dia seorang aseli Trenggalek, Jawa Timur. Bekerja di sebuah perusahaan, yg kemudian membawanya untuk belajar tentang profesinya ini di Jepang. Dan ceritanya tentang kehidupannya di Jepang inilah yg membuat asik untuk selalu diikuti. Dan karena anaknya yg lucu dan (katanya) norak, maka pengalamannya pun tidak jauh2 dari cerita konyol selama di negeri Sakura sana.
Tapi kadang pula sy menemukan kekuatan dari setiap tulisannya. Bagaimana pun dia seorang muslim(ah), yg menjadi kaum minoritas di sana. Dan di balik tulisan ngocolnya dia, seringkali terselip kata2 indah yg mengagumkan.

Continue reading “Tentang Oche, dan Makna Sahabat”

Dua Puluh Lima

Cuman mw ngoceh.
Kemaren itu, 1 Juni 2010, ehm… tepat 25 taun idup di dunia ini, hihi..
Mw ngasi ucapan selamat? Iyah iyah makasih yah…

Eniwei, setiap tanggal ini tuh, sy selalu terbangun dengan perasaan bahagiaa sekali. Dari dulu. Pokoknya senang saja kalo pas 1 Juni. Padahal dapat kado juga ndak. Yaa mungkin karena hari itu banyak yg ngasi ucapan selamat, banyak yg ngirimkan doa, jadi serasa diperhatikan gituh *kasian, sejak kecil haus perhatian*

Cek sms, bagoss.. 3 SMS pertama dari 3 orang yg ditakdirkan menjadi kakakku. Trus ada dari sahabat sy sejak kecil, sejak TK sampe SMA sama2 molo dengan dy. Trus menyusul ribuan sms lain, wew senangnyaa… 😀 Continue reading “Dua Puluh Lima”

Berdamai dengan Masa Lalu?

Beberapa hari yang lalu sy melakukan perjalanan ke luar kota. Sementara di perjalanan, untuk mengusir kebosanan sy menyetel MP3 player, karena ga tau kenapa kalo membaca selama di mobil saya malah pusing. Ketika sedang menikmati setiap lagu2 di MP3 player sayah, tiba2 secara random mp3 itu memutar lagu lama, lagu yg –jujur- tidak ingin saya dengar untuk saat ini, karena mengingatkan akan sebuah hal tidak mengenakkan yg pernah terjadi. Spontan, sy menekan tombol ”next”, sambil sibuk bertanya2 dalam hati, koq bisa ya lagu itu masih ada di playlist? Perasaan sudah sy hapus dulu.

Dan semalam, dari tivi punya ibu kos sy terdengar lagu lain -yg juga lagu lama. Emm.. juga mengingatkan akan suatu kejadian lain siy, tapi kali ini sy masih bisa tersenyum2 kecut, mendengar sayup2 lagu itu dari dalam kamar. Walopun jujur, kalo boleh milih tetap tidak ingin mendengarnya

. Continue reading “Berdamai dengan Masa Lalu?”

Rindu Upacara

Upacara?

Ufh.. dulu upacara selalu menjadi satu ritual yg membosankan. Harus datang pagi2, atribut seragam harus lengkap (topi, lambang lokasi, kaos kaki harus putih, dll), ples berpanas2 ria sambil mendengarkan amanat pembina upacara. How boring it was…

Waktu sudah jadi mahasiswa, iyyey! Bebas merdeka dari ritual itu. Waktu di SMA, yg paling sy dambakan dari menjadi mahasiswa adalah tidak adanya upacara. Pokokna bebas sebebas-bebasnya.

Tapi kelamaan kuliah, lama2 jadi kangen juga uy sama upacara. Apalagi kalo liat upacara 17 Agustus-an di tivi. Liat pasukan pengibar bendera, keteraturannya, dan paling suka waktu lagu Indonesia Raya dikumandangkan oleh marching band. Kerenn…

Continue reading “Rindu Upacara”