Cerita Dahlan Iskan yang Mengganti Hatinya

Waktu itu di penghujung 2009. Saya mengabari Ibu saya bahwa Dirut PLN diganti. Baru mau melanjutkan cerita, ketika Ibu saya memotong pembicaraan :

”Oh iya, Dahlan Iskan ya? Mama dulu pernah baca kisahnya dia di koran Fajar. Ceritanya dia waktu operasi ganti hati. Waktu itu dibuat berseri ceritanya itu”

…..

Sepertinya saya terlalu pede sok sok mengabari Ibu soal berita ini. Tentu saja dia juga sudah nonton berita. Dia bahkan selangkah lebih maju, agak ”mengenal” Dirut baru itu ketimbang saya. Justru saya baru tau pada saat itu kalo Pak Dis pernah operasi ganti hati.

Continue reading “Cerita Dahlan Iskan yang Mengganti Hatinya”

Penulis itu bernama Tere Liye…

…yang buku-bukunya selalu saya tunggu-tunggu.

Bagi teman-teman yang mengikuti perfilman di Indonesia, mungkin telah sedikit familiar dengan nama ini. Akhir 2011 kemarin film Hafalan Shalat Delisa ramai menghiasi bioskop. Iyes, film ini diangkat dari sebuah buku best-seller karya Tere Liye ini.

Selain Hafalan Shalat Delisa (HSD) masih ada beberapa buku Tere Liye yang lain, ada Moga Bunda Disayang Allah, Bidadari-bidadari Surga, Ayahku (bukan) Pembohong, dan masih banyak lagi.

Saya sendiri mulai menikmati buku Tere Liye dari judul Bidadari-bidadari Surga (BBS). Waktu itu saya sama sekali belum pernah dengar nama penulis ini. Murni rekomendasi seorang teman yang akhirnya membawa saya membelinya. Di sampul buku BBS tersebut tertulis ”penulis buku Best-Seller Hafalan Shalat Delisa dan Moga Bunda Disayang Allah” Oow, penulis best seller toh.. pikir saya waktu itu.

Continue reading “Penulis itu bernama Tere Liye…”

Maya dan Mata Air 100 Juta

Maya itu…
Saya lupa sejak kapan saya mengenal sosok perempuan ini. Yang saya tahu, sejak pertama kali berkunjung, saya langsung mem-bookmark blognya dan dimasukkan dalam blogroll, dan kemudian rutin saya kunjungi setiap ada apdet.

Dia adalah seorang mahasiswa Indonesia yang kuliah di Al-Azhar, Mesir. Blognya yang dinamai The River of My Stories memang seperti layaknya sungai dengan air yang segar senantiasa mengalir disana. Saya selalu betah berlama2 di blognya, dan kadang melemparkan komen yang tidak nyambung dengan isi postingannya, haha..
Sampai beberapa waktu yang lalu saya lama tidak mendengar kabarnya. Blognya demikian lama tidak di update, sama halnya dengan blog ini 😛

Dan akhirnya dy meng-update dari Barru, SulSel. Oh.. ternyata dia sudah menyelesaikan kuliahnya, dan balik ke kampung halamannya, mengabdi di Pesantren tempat ia belajar dulu.

Tak berselang berapa lama setelah ia pulang kampung, kabar lain datang dari Maya, bahwa ia telah menerbitkan sebuah buku. Wow!! Continue reading “Maya dan Mata Air 100 Juta”

Melepas Juni…

Saya pernah menulis status di Facebook :

Bukan masalah yg ditiadakan, tapi hati yg lebih dilapangkan.

Apa yg diucapkan memang selalu meminta pembuktiannya. Begitu pula ketika sy menuliskan status di atas itu. Maka, setiap menghadapi suatu masalah, saya selalu mengingat apa yg telah sy katakan. Untuk lebih memilih berdoa meminta kelapangan hati. Bukan lagi meminta Tuhan buru2 menyelesaikan masalah saya. Rasanya malu juga, umur segini tapi masih saja terlalu kekanak-kanakan dalam menghadapi apapun. #nyadarumur

Yeah, Juni. Di bulan ini, tepatnya di awal bulan ini, tepat 26 tahun menghirup udara dunia. Am I getting better? Continue reading “Melepas Juni…”

Ebook : TUNAS

Dulu, waktu sy masih SD, sy sering main ke rumah sepupu sy yang berlangganan majalah Bobo. Dan tiap kali membacanya, yang sy buka pertama kali pasti kolom cerita pendek atau dongeng.
Selain itu, kakak perempuan sy yang waktu itu sudah kelas 1 SMA sering membawa majalah remaja dari sekolahnya. Ada Aneka Yess!, Anita Cemerlang, Kawanku, Gadis, dan masih banyak lagi. Ndak tau sekarang apa majalah2 itu masih eksis atau gimana. Begitu juga majalah2 ini, yg sy buka pertama kali adalah kolom fiksinya. Dari situ awalnya sy mulai suka membaca fiksi.

Yah, kesukaan sy pada fiksi awalnya pernah menginspirasi sy untuk membuat jenis tulisan yg sama. Tapi, pertama kali membuat fiksi, -cerpen tepatnya- malah tidak kunjung selesai2. Sy bingung bagaimana menyelesaikan konflik yg sy ciptakan di cerita itu. Ceritanya kemudian berputar2 disitu2 saja, sampai sy sendiri bosan membacanya (LOL) Continue reading “Ebook : TUNAS”

Habibie-Ainun. Bukan Cerita (Cinta) Biasa

..melihat hasil pemungutan suara tersebut, di wajah mereka terlihat perasaan kecewa. Namun keheningan suasana tersebut tidak berlangsung lama, karena istri saya, Ainun bertanya. ”Selanjutnya, bagaimana sikap Bapak?” Saya dengan spontan menjawab ”Saya tidak bersedia untuk dicalonkan atau menerima pencalonan kembali sebagai Presiden”
Sebagaimana biasa, Ainun tanpa memberi reaksi. Apa yang saya katakan, ia terima dengan tulus. Pasrah pada keputusan yang saya ambil dan menganggap bahwa itulah yang terbaik bagi kami sekeluarga, membuat Ainun selalu menerima keputusan dengan tulus..

Itu salah satu penggalan tulisan Pak Habibie tentang Ibu Ainun.
Sebuah buku yang mengisahkan tentang kisah romantis sepanjang masa dari salah seorang putra terbaik yang dimiliki bangsa ini.
Buku ini mulai ditulis oleh Pak Habibie selepas kepergian Ibu Ainun tanggal 22 Mei 2010 kemarin. Diakuinya, ini salah satu terapi untuk mengatasi rasa kehilangan beliau.
Secara keseluruhan, buku ini menceritakan perjalanan hidup seorang Habibie sejak beliau mengenal Ibu Ainun. Continue reading “Habibie-Ainun. Bukan Cerita (Cinta) Biasa”