10 Oktober 2009
Flash back 10 hari yg lalu…
Hari itu matahari sudah tak tampak lagi, ketika sy baru saja pulang dari kantor. ”kak, tidak coba hubungi teman2ta’ di Padang? Tadi sore gempa di sana! Saya sudah coba hubungi teman2ku nomornya sudah tidak aktif semua…!” Teman kos2anku yg juga adek kelasku di kampus langsung menyambutku dengan pertanyaan ituh. Innalillah, sungguh saya tidak tau apa2. Di kantor masi sibuT berkutat dengan kerjaan…
Kucoba, dan memang iya. Tidak ada nomor hape teman2 yg aktif. Stasiun TV sudah ramai menayangkan berita seputar gempa ituh. Dunno what to do…
Beberapa saat kemudian, saya buka internet. Di buku muka dan peluruk sudah rame bahasan gempa di sana. Allahu Rabbi, semoga Engkau melindungi hamba-Mu disana. Lagi2 Engkau menegur kami, yg sering terlupa mensyukuri nikmat-Mu…
Hari ini, tanggal 10 bulan 10. 10 hari setelah kejadian itu…
Orang2 mungkin sudah mulai terlupa. Kembali sibuk dengan kehidupan masing2. Menganggap ujian di ranah Minang itu sudah tertangani oleh pihak yg semestinya bertanggung jawab. Mulai bosan dan mengganti channel tivi jika masih saja menayangkan berita seputar gempa. ”kayak ga ada berita yg lebih up to date saja”. Kalimat ini sempat tertangkap di pendengaranku beberapa hari yg lalu, ckckck…
Sayah jadi teringat, ketika bencana tsunami melanda daerah Aceh dan sekitarnya, akhir 2004 silam. Waktu itu saya masih kuliah di Makasar. Sekitar beberapa pekan setelah bencana itu, di jalan ada sekelompok mahasiswa yg mengedarkan kotak sumbangan untuk membantu korban tsunami ituh. ”ka suda2mi itu! Kita’ juga mau tonjaki makan!” Saya tersentak mendengar komentar spontan dari supir angkot yg sedang saya tumpangi. Masya Allah, sudah segini parakhkah rasa empati manusia saat ini? Hanya memikirkan perut sendiri, huff….
Saat ini, tanggal 10 bulan 10. Tiba2 teringat kejadian 10 hari yang lalu. Saya hanya berharap semoga tidak terlintas di benak kita untuk menganggap ujian itu sudah ’selesai’. Sudah mendapat penanganan yg baik, hingga merasa ’tugas’ kita sudah selesai pula. Disana, banyak saudara kita yg kehilangan keluarga dan orang2 yg dicintainya. Disana, ada banyak ibu yg kehilangan anaknya, anak yg kehilangan orang tuanya, orang2 yg tak punya tempat tinggal, hufff… At least, semoga terselip doa untuk mereka diantara munajat kita. Amiin…
Padang, semoga kau cepat pulih. Maafkan, hanya mampu menuliskan ini untukmu.
Karena saat ini, bukan saatnya mementingkan diri sendiri….
[to be continued]
yang sekarang dipikirkan adalah masa recoverynya, ..pengalaman gempa jogja. gak cm bantuan yang ada saat tanggap darurat, karena jalan masih panjang,,,.
bencana selalu mengandung dua makna, seharusnya membuat kita bersyukur karena keadaan kita lebih baik.dan membuat kita tersadar untuk lebih peduli.
semoga semua mendapat yang terbaik dari Sang Maha Pemberi…amiin
dan memang, kalo kita melupakan kuatirnya nanti malah bakal di”ingatkan” lagi.
semoga semuanya dilapangkan dan dapat mengikhlaskannya, karena mau tak mau kita memang harus menerimanya tanpa bisa menolak apa yang sudah menjadi kehendak-Nya.
Mmm hi illa dimanaki’ sekarang? kuliah di manaki dulu di makassar? saya anak unhas angkatan 2000.
Semoga yang tertimpa bencana diberikan ketabahan dan semoga yang lain bisa memberiakn sumbangsing untuk penderitaan sodara2 kita disana
mungkin aku salah satu orang yang kadang berlaku seperti itu (lonely) ingin peduli tapi cuma bisa bilang kasihan dan sedih, ga bergerak (lonely) (lonely) (lonely)
Saya anak sipil 2000 sekarang tinggal di Jakarta. Oh junior nya Ferry yah … Salam kenal. Kapan kapan kopdar yuk
ayo bantu sebisanya 🙂 selagi kita masih punya tenaga untuk membantu, punya harta untuk diberi, dan punya kuasa untuk gerakkan orang memberi bantuan.
Kalau 10-10-10 rencananya mau ngapain?
sebenarnya, justru dengan ujian musibah, nurani seorang manusia sedang diketuk untuk keluar dari penguasaan egosentris-nya. Seandainya dengan begitu, tapi tetap saja tidak terketuk dan tidak tergerak, maka boleh jadi nurani itu tidak menjadi wilayah Ilahi lagi. Na’udzubiLlah min dzalik. Mdh2an kita tergolong manusia yang tetap peka pada derita saudaranya.
Btw.. Nice posting say.. ;).
Ila.. musibah membuat kita sadar bahwa ada yg lebih menderita dari kita yah.. membuat kita lebih bersyukur.
Semoga cambuk kecil mampu membuat kita sadar dan nggak lengah
mantaaaaaaaaaabbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb!!!!!
salam kenal.. salam hangat sehangat rumah ini yang selalu update…
illlllaaaa…. soyiiii baru sempet mampir :D.. huuuu dasar Illa ngegosippp ajah :p. ntar kalo orangnya marah gimanah? gaswat kan… :p
hm.. untuk para korban gempa padang, semoga diberikan kekuatan & ketabahan. Amin.
loh, sambungannya blom dipublish toh?
hmm, klo hikmah gempa di jogja kemarin tu, : sekarang jadi banyak orang punya rumah baru, yang dulu gak bisa bikin rumah sekarang bisa punya rumah., yag dulu tumahnya hanya “gedhek” sekarang jadi rumah bata.
klo Gempa kemarin? ya liat saja nanti setahun lagi 😉