Cinta dan kebersamaan di jalan Allah dengan para shalihin akan mengantar kita pada kedudukan yang tak dapat digapai hanya dengan amal pribadi
Kalimat itu adalah salah satu tweet Salim A. Fillah pada saat menjelang Pileg, 9 April kemarin.
Saya ingin berbicara tentang Jamaah. Dalam Al-Quran surah Ash-Shaff ayat 4 telah dijelaskan “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”
Ada sangat banyak sekali kebaikan yang kita dapatkan jika kita berjamaah. Kita akan lebih kuat, lebih berdayaguna, lebih bermanfaat dengan berjamaah. Itulah mengapa sholat berjamaah juga dilipatgandakan pahalanya sampai 27 kali.
Begitupun dalam kerja-kerja politik.
Saya bukan orang yang paling baik dalam beragama. Kerna itulah saya memilih untuk bergabung dalam suatu jamaah. Saya butuh orang-orang untuk saling mengingatkan tentang kebaikan. Saya ingin berada di antara orang-orang baik, semoga saya juga terpercik kebaikan itu. Saya ingin belajar Islam bersama-sama dengan orang yang juga menginginkan hal yang sama. Alhamdulillah saya menemukan itu dalam kelompok-kelompok kecil yang saya ikuti sejak masih di kampus.
Ketika kemudian jamaah yg saya kenal dari kelompok kecil ini mengambil bagian dari kerja-kerja politik, rasanya tidak ada alasan untuk tidak Tsiqoh pada hal itu. Saya selalu percaya mereka adalah orang-orang baik, walaupun tidak sebaik malaikat 😛
Begitupun dengan hasil Ijtihad yang mereka lakukan. Saya percaya, bahwa dalam suatu keputusan yang diambil dari hasil Ijtihad, jika kita mengikutinya dan ternyata keputusan itu benar, Insya Allah kita akan mendapatkan 2 pahala. Jika pun salah, kita masih mendapat 1 pahala, kerna mengikuti hasil Ijtihad itu.
***
Sekarang saya ingin nyempil dikit dalam urusan Pilpres ini.
Keputusan sudah ada, yang Insya Allah itu adalah hasil Ijtihad. Sekali lagi, saya memilih untuk percaya pada hasil itu. Karena seperti yang disebutkan Salim A Fillah di awal tulisan ini, dalam berjamaah ada kedudukan yang tak dapat diraih hanya dengan amal pribadi.
Saya pun tidak dapat mengatakan bahwa ini adalah pilihan yang terbaik. Saya hanya memilih untuk taat pada hasil ijtihad jamaah ini. Toh, kalau pun ternyata salah, kita masih berharap pada 1 pahala.
Saya tidak ingin sekedar memilih pemimpin untuk negara ini. Saya ingin pilihan saya dapat berbuah pahala setelahnya. Demikian.
Terimakasih infonya..