curcol, nikah, Uncategorized

The way to find him #4

Salah satu poin yang dia sampaikan ke saya di awal proses ini adalah, perihal pekerjaan dia yang kadang mengharuskan dia berada jauh dari keluarga. He is a geologist. The real geologist. Sering keluar masuk hutan untuk meneliti sumber bumi. Dan lokasinya itu seringnya jauh dari peradaban.

Tepat seminggu proses itu berjalan, dia sudah harus berada di lokasi survey. Komunikasi terputus total.

Sementara itu, wakil dari pihak keluarganya datang ke rumah, bertemu Ibu saya. Officially menyampaikan maksudnya, dan bertanya kesediaan pihak keluarga kami. Otomatis, informasi itu yang tadinya hanya Ibu dan kakak perempuan saya yang tahu, harus sampai juga ke kedua kakak laki-laki saya.

Yang membingungkan adalah, beberapa pertanyaan yang disampaikan orang-orang rumah tentang “teman SMA” saya itu yang tidak bisa langsung saya konfirmasikan ke orangnya, karena keberadaan dia di tempat yg fakir signal. Di situ juga sy menyadari, sangat minim info yg sy punya tentang calon suami saya ini haha..

Setelah diskusi-diskusi via telepon dengan kakak-kakak sy itu, disampaikanlah jawabannya. Plus hal-hal lain yang perlu disampaikan ke pihak keluarganya dia.

Singkat kata, dibuat kesepakatan pertemuan resmi antar keluarga sekitaran pertengahan bulan September. Tepatnya di tanggal 14 September. Pertemuan itu yang dalam bahasa Bugis disebut ”Mappettu Ada” hanya dihadiri oleh keluarga kami masing-masing. Sementara kami berdua tetap berada di tempat kerja. Sy di Surabaya, dan dia di Mamuju.. 😀

Dari pertemuan itu diputuskan tanggal acara adalah 01 Nopember 2013. Yaa sebelumnya sudah ada kesepakatan tidak resmi sih. Tanggal ini menyesuaikan dengan jadwal cutinya dia, plus keinginan untuk mengadakan acara kalau bisa pas masih di bulan Dzulhijjah. Disepakatilah tanggal itu, yg bertepatan dengan 27 Dzulhijjah 1434 H. Mepet yes :)))

And here you go..
Setelah acara Mappettu Ada itu dimulailah segala persiapan teknis menuju acara. Undangan, pakaian pengantin, seragam, souvenir, keperluan konsumsi, dll dll.. Hail to my family yang sudah meluangkan segenap pikiran dan tenaga untuk mengurus semuamuanya. Yang paling menyita perhatian adalah Undangan. Karena sy adalah anak bungsu di keluarga, jadi ini adalah kali terakhir orang tua sy menyelenggarakan pernikahan anaknya. Dan itu berarti acaranya harus dibuat lebih besar. Yang diundang harus lebih banyak. Toh, sudah terakhir juga.. (okok)

1 Comment

  1. (doh) tanggung beut, masih bersambung juga (dance_okok)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *