diary, nikah

The way to find him #2

Setelah dia datang di rumah malam itu, beberapa kode mulai sy perhatikan. (LOL) Tapi yaa.. selama belum ada kejelasan dari orangnya langsung sy masih mengganggap tidak ada apa-apa.. B-) #kaleum

Rabu, 14 Agustus 2013.
Saya sudah di Surabaya. Dia pun katanya sudah balik ke Jakarta. Tiba-tiba di hari itu, abis maghrib dia sms dan bilang mau nelpon. Saya masih kumpul2 halal bi halal pasca lebaran dengan teman-teman saya, jadinya saya bilang ntar aja kalo saya sudah nyampe rumah.

Sampe di rumah sy sms dia.

And he called me. Setelah basa basi hampir sekitar 40 menit dan saya sudah mulai bosan, mau ngomong apa sih? Kalo ngobrol ga jelas gini kan males juga dia masuk ke inti pembicaraan. He asked me, apa saya sudah sementara berproses atau sedang berada dalam ikatan dengan orang lain.

*awkward moment, seriously*

*skip*

And here you go.. the journey is begin.

Waktu dia nanya kesediaan saya, saya langsung nanya balik soal target waktunya. Berapa lama? Dia nanya balik biasanya berapa lama? Saya jawab 3 bulan. Dia sepakat. Oke deal.

3 bulan itu target saya sudah ada kejelasan. Mulai dari saya dan dia saling mengenal; tentang kriteria masing-masing, kondisi pekerjaan, hal-hal yang disuka dan tidak disuka, kebiasaan yg mungkin perlu dikomunikasikan, dll. Kemudian pembicaraan antar keluarga, atau kesepakatan2 lain. Lebih bagus lagi kalau sudah ada kejelasan tanggal. *huwikk.. saya terlihat terlalu ngebet yak?* (haha)

Sebenarnya bukan gitu juga sih.. Iโ€™ve just been there. Males juga kalo cuman kenalan haha hihi tanpa ada kejelasan sebenarnya dia serius atau tidak. Target waktu ini juga penting untuk mengetahui sejauh mana keseriusan dia. Utamanya untuk teman-teman yang tidak ingin menjalani proses pacaran. Jangan mau2 saja menghabiskan waktu sama laki-laki yang tidak jelas target nikahnya. Pun menggunakan alasan โ€kita taaruf dulu ajaโ€. Taaruf itu ada batas waktunya.

Begitulah.

Sepekan pertama kami saling menanyakan dan menyampaikan hal-hal penting yang harus diketahui oleh yang lainnya. Oiya! Satu hal dari proses kenalan atau taaruf untuk menikah adalah setiap kita harus memahami bahwa proses ini bisa jadi dan berlanjut, bisa juga tidak. Namanya juga kenalan. Saling mencocokkan. Kalau ada hal yang tidak bisa diterima oleh yang lain, proses ini bisa diselesaikan dengan cara baik-baik. Makanya yang perlu disampaikan adalah hal-hal yang penting dan mendasar, yang menurut kita jika tidak disampaikan di awal ada kemungkinan menimbulkan masalah di kemudian hari.. ๐Ÿ™‚

..dan harus saya akui juga, bahwa kekurangan dari proses kami ini adalah tidak adanya perantara. Lah piye, mutual friend kami rata-rata adalah teman SMA yang sudah jarang saling menghubungi lagi. Semacam loss contact, apalagi sejak hape sy rusak. Nomer hape teman2 lama jadi hilang semua. Jadi kami harus menanyakan langsung ke masing-masing. Cenderung agak riskan memang. Makanya dari awal sejak menyadari bahwa proses ini tanpa perantara, saya meminta waktunya tidak lama. Waktunya tidak lama bukan berarti saya minta buru-buru dikawinin dinikahi, tapi tidak terlalu lama untuk menentukan apakah proses ini bisa berlanjut atau tidak.

***

Seminggu setelahnya.

Kerjaan dia mengharuskan dia sudah harus masuk hutan yang tidak ada signal. Hari itu kami kembali mereview proses tanya-jawab selama kurang lebih sepekan ini. Akhirnya kita sampai pada pertanyaan : Bisa lanjut atau tidak? sumpah sy deg2an waktu ini, kalo tiba2 dy jawab ndak bisa lanjut piye yo? dan jawabannya : Lanjut.

Oke sip.

Next process..

~~lanjut ke Chapter #3

11 Comments

  1. ..menunggu chapter #3 (:

  2. Belajar dari kakak illa (ninja)

  3. Gantungnya deh…

  4. iLLa says:

    (lmao) *liat dua komen di atas*

  5. ah…. apa harus nunggu senin depan? Padahal mau dipetik pelajarannya [emotlarimalu]

  6. laila says:

    lanjut chapter #3

  7. Brapa chapter inikah (: skalian tamat pi baru baca smua deh… (sleeping)

  8. kak illa toh,, na kasi kayak jemuranki menunggu… huhuhu… 7 chapter diy,, masih ada 5,,, akhir desember pi lagi baru intip2 ini blognya kak illa klo gitu (:

  9. you’ve been there, hmmm let me guess ๐Ÿ˜€
    huahahaaha sok tau banget ya gua.

    tapi, tapi, aku baru tau loh gini toh proses taaruf. kalo dulu saya sih gag ngelewatin hal itu. main, hang out sama temen cowo siapa aja without no feeling, datar aja gitu. pun pada calon suami.

    sampe si calon suami menyatakan niatnya, baru kita ‘jalan’ (pacaran sih jadinya) sekitar beberapa bulan sembari nyiapin semuanya. ahahaha.

    kadang kalo kitanya minta target cepet, kesannya kita ngebet dikawinin ya? padahal kan demi kejelasan nasib si cewenya juga.

    anyway, moment “i’ve been there” such a damn wasting time moment and never ever fall on that moment again!

    you deserve to have the best man, indeed ๐Ÿ™‚ thanks God you’ve found him.

    ditunggu chapter selanjutnya.
    keknya illa udah jago bikin cerbung. ujungnya gantung molooo…

  10. btw, chapter penganten barunya jangan lupa loh.
    bukan bagian malemnya, tapi atmosfer kehidupannya itu lohh ๐Ÿ˜€

  11. #menyimak .. ditunggu chapper berikutnya mbak iL ๐Ÿ™‚

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *