diary, nikah

The way to find him #1

Mungkin selama ini semesta telah membuat kita kerap kali beririsan, dan semesta pula yang membuat kita tidak menyadari itu.

Dia teman SMA saya, tapi beda kelas dan cuman sampai kelas 2. Kelas 3 dia pindah ke SMA yang dekat dari rumahnya. Pas kuliah, ternyata kami juga satu fakultas tapi beda jurusan. Saya di Elektro, dia di Geologi.

Hanya beberapa kali ketemu di acara-acara fakultas, atau kalo kebetulan papasan di jalan.

That’s all. Dunia kami sebetulnya sering beririsan, tapi tidak disadari.

Sampai beberapa tahun (ya. tahun. Lama ya?) yang lalu *eemm mungkin sekitar 2010-2011* saya iseng membuka chat room di FB, dan dia ada di sana. Tidak nyaman chatting di FB, dia (atau saya ya? lupa) yang minta ID YM!. Chatting kemudian dilanjutkan di YM. Obrolan ringan biasa, nanya kesibukan saat ini, kerja di mana, dsb dsb.. Tidak pernah lebih dari itu.

Suatu waktu dia pernah ke Surabaya untuk urusan kerjaan. Kami janjian ketemu di TP. Dia nraktir saya, dan saya ngasi ole2 untuk dia bawa pulang. Sekali lagi, hanya sampai di situ. Tidak ada komunikasi lanjutan pasca ketemuan itu. Hanya sekedar silaturrahmi dengan teman SMA yang juga tidak terlalu akrab sebenarnya. (LOL)

Di awal tahun kemarin, tiba-tiba dia menelpon. Ternyata mau minta tolong. Dia mau beli jam tangan, yang hanya ada dijual di Surabaya. Waktu itu sempat mikir, bener2 yeee orang ini, cuman ingat kalo lagi ada perlunya sama saya, huhh.. tapi ya ndak papa sih bantu anak orang. Toh waktu dia ngambil jamnya juga dia nraktir saya makan Pizza, hahahaha.. *bot traktiran* (lmao)

Waktu berlalu.
Sekali lagi, setelah dia ngambil jamnya, tidak ada komunikasi lagi. Kembali ke dunia masing-masing.

Woiya, sempat janjian mau jalan-jalan ke Bromo bareng, tapi tidak jadi jadi. Dia terlalu sibuk keluar kota. Akhirnya saya pergi duluan, dengan teman-teman Surabaya.

Sampai akhirnya di Ramadhan kemaren. Saya nanya-nanya soal rencana buka puasa bersama sekalian reuni angkatan sama teman-teman, termasuk dia. Dan akhirnya karena ternyata reuni itu hanya sekali tiap dua tahun dan tidak di tahun ini, yasudah kami cuma berjanji untuk saling mengunjungi pasca lebaran. Tidak berharap banyak sih, secara saya pun tidak mungkin mau ke rumah teman-teman kalo ndak rame-rame.

YANG SAYA TIDAK SANGKA SANGKA ADALAH DIA BENERAN MAU DATANG KE RUMAH PAS LEBARAN LALU, HAHAHA HAHAHA HAHAHA.. *matek*

Agak kaget juga waktu di malam takbiran itu dia nelpon, nanya persisnya alamat rumah saya. Saya jelaskan seperlunya, dan terakhirnya bilang “kalo sudah di daerah sini ndak ada kok yang ndak tau rumahku. Bilang saja rumahnya puang Mawa” Congkak ya (devil)

Dan datanglah dia..

Di hari kedua Lebaran, 9 Agustus 2013. Malam itu dia beneran datang, dengan adik sepupunya

Ngobrol ke sana ke mari, Ibu sempat nimbrung juga beberapa saat.

…..

…..

Yasudah. Gitu dowang :))))))

Abisnya saya bingung jeh, dan tidak berani menyimpulkan apa apa. Ya sempat geer geer gimana gitu sih, tapi males juga kalo mw mikir yang iya iya padahal enggak. Yang pasti pasti saja. Iya kan? Perempuan memang butuh tas baru, pakaian model baru, tapi perempuan jauh lebih butuh kepastian.

~~to be continued

11 Comments

  1. menunggu chapter berikutnya :p

  2. wew, akhirnya ditulis…banyakmi kayapna yg penasaran

  3. lis says:

    Kak illa… Selamat menempuh hidup baru., Barakallah. 🙂
    Btw, ditunggu part #2 nyaa 😀

  4. adnan muhammad yamin says:

    Irisan dari dua himpunan yang dinyatakan dengan diagram Venn

  5. Saya suka kalimat terakhirnya:

    Perempuan memang butuh tas baru, pakaian model baru, tapi perempuan jauh lebih butuh kepastian.

    #JLEB

  6. lanjutannya mana kak? wahh penasaran.. hehehe

  7. eeeaaaa (hassle)

  8. Kalimat terakhirnya itu lho, menggelitik =))

    *baru kali ini muncul lagi komen di blog orang* #edisihiatus

    #kaburketimbuktu

  9. dhodie says:

    Kyaaa kyaaa…. akhirnya ada ceritanya *berasa ketinggalan hosip terhangat*.. Krakatau pasti ditulis dong sebagai The Way nya juga.. Biar lebih dramatis gitu.

    Kalimat terakhirnya gak segitunya ah… tapi mayan kayak kena lava Gunung Sinabung hahaha.

  10. laila says:

    heleeeh…*lanjut #2* :))))

  11. tuh kannn reuni itu sebenernya ajang pendekatan takdir. ahahahaha.
    walaupun reuninya gag jadi, tapi lamarannya jadi kan?? 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *