kopdar, Review

Krakatau..!

Perjalanan melatih kita mengalahkan ketakutan-ketakutan yang selama ini kita ciptakan sendiri.

Krakatau..!

Pasir hitam, pantai, gunung, selat Sunda, Lampung. Apa lagi ya yang identik dengan tempat ini?

Alhamdulillah, akhirnya kaki ini bisa menjejak di Pulau Sumatra.

Tawaran trip ini sebenarnya sudah ada sejak pertengahan Mei kemarin. Tapi selalu tertunda karena beberapa kendala. Ada yang UAS, harus lembur, dan ada yg mau mudik juga di long wiken. Akhirnya baru benar2 jadi di minggu kedua Juni. Kebetulan 2 hari sebelumnya saya ada kerjaan di Yogyakarta, akhirnya saya start-nya dari sana. And this is the story.. here we go..

Jumat, 14 Juni 2013
Saya berangkat dari Yogyakarta pukul 8 malam. Estimasi tiba di Jakarta pukul 9.15 pm, tapi ternyata meleset jauh. Pesawat harus muter2 beberapa saat di udara, ngantri landing kerna padatnya traffic di bandara Soetta. Saya baru keluar bandara jam 9.55, padahal meeting point dijadwalkam jam 10 malam. Pffttt..

Nyampe depan RS Harkit jam 10.40. Sambil nunggu satu orang teman yg masih makan, saya kemudian kenalan sama teman2 lain.

Jam 11 malam teng kita nyegat bus ke Merak. Di bus ga sempat ngobrol karena lagi rame dan kita akhirnya duduknya kepisah2.

Sabtu, 15 Juni 2013
Jam 2 pagi nyampe Merak. Menuju pelabuhan, naik kapal, masuk ke tempat eksekutif, nyari tempat pewe, ngobrol bentar, dan tidur lagi. Kalo gak salah kapal baru berangkat jam 3.30 pagi.

Jam 5.40 pagi kapal merapat di Pelabuhan Bakauheni. Setelah sholat subuh kita langsung menuju pangkalan angkot yg mengantar ke Kalianda, tempat Dermaga untuk sewa kapal ke Krakatau.

ki - ka : Ridwan Irma Dodi Nunu Ari iLLa

Btw, meet my friends first. Dari kiri ke kanan ada Ridwan, Irma, Dodi, Nunu, Ari, dan saya sendiri. Dodi, mutual fren kita semua. Teman sejak awal2 Plurk, yg kemudian berlanjut di blog. Ada Irma, teman blogger juga. Sama2 Dodi pernah jadi pengurus deBlogger (Depok Blogger)

Teman2 barunya ada Ari, Nunu, sama Ridwan. Ari sm Nunu teman tripnya Dodi ke Bangka belitung. Trus Ridwan itu teman kuliahnya Nunu. Helloooo…

Tiba di Kalianda. Abis sarapan, Ari sm Ridwan menuju dermaga Bom buat nyari kapal, sementara kita nunggu di tempat makan.

Jam 9 mereka ngasih kabar kapal sudah siap, dengan harga hasil negosiasi mereka.

Jam 10.30 kapal siap berangkat menuju Krakatau. Bismillah..

1 jam pertama di kapal masih seseruan, menikmati pemandangan sekitar, foto2 dan ngobrol. Makelum, di perjalanan sepagian tadi masih sibuk tedoorr dan ngurus ini itu.

Dalam perjalanan itu kita juga melewati pulau Sebesi dan Sebuku.

1 jam berikutnya syudah mulai pusing, dan ngantuk. Matahari juga semakin tinggi. Kita yang tadinya masih menikmati alam bebas di luar, jadi pada melipir ke bagian dalam dek kapal.

Jujur, walau saya menikmati perjalanan ini, was was pun iya. Bok, kita melintasi selat Sunda dengan hanya menggunakan kapal kecil milik nelayan. Bukan kapal umum untuk penumpang. Wajar lah yaa agak deg2an.

Puncak rasa deg2an itu, waktu pulau Sebesi dan Sebuku syudah jauh tertinggal di belakang, sementara Krakatau yg menjadi tujuan kita nampak belum ada tanda2 akan terlihat. Jadi sejauh mata memandang hanya ada air air dan air. Itu antara sekitar pukul 1-2 siang. Manalagi anak2 pada tidur. Sy masuk ke dalam, tempat setir kapal. Sy nyari2 kompas, atau penunjuk arah atau apalah. Ternyata loh, gak ada!

Jadi dua orang nakhoda kapal kita betul2 hanya menggunakan insting dan pengalaman buat membawa kita ke Krakatau. *glek*

Sekitar pukul 2.30 siang samar-samar Krakatau sudah mulai terlihat. Hiyeyy.. Momen ini juga tidak mungkin kita lewatkan tanpa berfoto dengan latar Krakatau

background Krakatau

Jam 3 sore kapal berlabuh. Seabis minta ijin sama polisi hutan yang menjaga kawasan tersebut, kita langsung naik. Oiya, sama penjaga di sana jg kita diberitau untuk tidak sampai ke puncak, karena Krakatau masih sangat aktif. Cuman boleh sampai punggung pertama.

top view..

punggung pertama anak gunung Krakatau. Pulau di belakang itu salah satu pecahan Krakatau juga

 

bersama sang Merah Putih *halah*

Kita nanjak kurang lebih 1 jam. Dari 3.30-4.30 sore. Turun dari sana, bersih2 trus abis itu kita diajak sama penjaga pulaunya buat nangkap ikan, sekalian snorkeling buat yg mau. Kita sholat asharnya di kapal.

Sesampai di spot buat mancing ikan, para penjaga itu mulai nyari ikan, dan anak2 cowo pada turun snorkeling. Jadiii yaaaa, di antara kita berenam itu yg bisa berenang cuman Dodi sm Ari. Trus di kapal cuman ada 2 life vest, jadinya itu dipake sm Nunu dan Ridwan. Tadinya saya sm Irma memang ndak niat nyebur.

Tapiii yaaa, kok liat anak2 itu main di laut kok ya jadi pengennn..

Setelah ngitung kancing nimbang2 mw turun apa gak, akhirnya saya memutuskan untuk ikut nyebur. Saya manggil Nunu, minta gantian life vestnya. Agak deg2an juga sih, secara memang sy belom pernah snorkeling dan gak tau renang juga.

Setelah agak derama menguat2kan hati, saya lompat.

Byuurrrr…!!

…..

…..

*blep*

*emaakkk, aku mati kelelep maakkk…*

Iya. Saya terlalu kepedean nyebur di lautan luas yang kedalamannya entah berapa.. -_-

Yang ada kemudian, sy megap-megap, keminum entah berapa banyak air laut, panik, dan minta langsung naik lagi ke kapal. Dodi berusaha menenangkan saya. But it doesn’t help.. at all.. -____-

seolah-olah seru. padahal.. T_T

Dia kemudian nganter sy naik ke kapal, juga dibantu sm bapak2 polhutnya. Abis bantuin saya naik dia trus nyebur lagi.

Whattaa unforgettable-yet-malu2in moment..

Sudah menjelang maghrib. Setelah puas snorkeling dan dapat ikan (yang didapat bukan dari hasil mancing tapi minta ke nelayan yang nyasar ke wilayah perairan yang semestinya tidak boleh dilewati) kita pulang ke pulau.

Senja menjemput dalam perjalanan kita balik ke pulau.

Diiring beberapa musik lagu galau dari hape Ridwan, obrolan ringan mengiringi kapal kita melaju melintasi selat Sunda. Such a great moment. *kangeeennnn*

shoot..!

Malamnya, kita kembali quality time *halah* ngobrol di pantai sambil ditemani api unggun. Sayang, tidak terlalu sukses membangkitkan cerita dari Dodi yang lagi galau parah. Ari siihh, terlalu cepat mw bobo (haha)

Pas syudah di rumah, sebelum tidur Ari bilang kalo besok mau nanjak lagi, liat momen sunrise dari atas. Saya sih diam aja, sambil ngomong dalam hati “ngapain sik musti nanjak lagi. kan tadi siang udah. Udah pegel ini. Mending maen di pantai”

Ahad, 16 Juni 2013
Abis shalat subuh anak2 udah siap2 nanjak lagi. Saya sm Irma dan Nunu udah sempat mikir gamau ikut, tapi akhirnya ikut juga hihii.. Yaudassih, daripada bengong sendiri juga di rumah.

Di jalan menuju puncak itu, kita nyadar kalo agak mendung. Sunrise jadi gak keliatan sempurna. Kerna alasan itu pula, akhirnya Irma, Nunu dan saya memutuskan ga muncak sampe ke atas. Toh, gada sunrise juga. Toh, kemaren juga udah. Toh, pemandangannya juga sama. Eaaa, demikian pembenaran kita :)))

Tapi memang sungguh absurd. Kayaknya cuman rombongan kita yang sampai muncak 2 kali di sana.

Abis turun, sarapan sudah disiapkan sama Bapak2 penjaga pulaunya. Sarapan sik, trus menuju pantai buat main pasir dan foto2.. Oiya, di acara sarapan itu akhirnya cerita galaunya Dodi berhasil dibongkar sama Irma. Ternyata, perlu disogok nasi goreng doloo biar ceritanya keluar.. (LOL)

pagi di pantai

 

Entahlah.. :))

 

Ridwan gayanya.. -_-'

Abis puas2in main, kita kemudian bersih2 dan bersiap pulang.

See you soon.. ^_^

Pas pulang sebenarnya kita sempat mampir bentar di Sebesi buat makan siang, tapi udah ga sempat foto2 lagi.

Abis itu merapat di Canti, sholat, menuju Kalianda dan pelabuhan Bakauheni. Krakatau, Lampung, see you soon. i’LL be missing you (girlkiss)

Kapal kembali ke Merak

***

Selain cerita di atas, ada beberapa point dari perjalanan ini yang ingin saya rekam juga

Pertama. Beberapa hari sebelum berangkat saya dikasi liat run down acara selama 2 hari di sana. Tapi ternyata jadwal itu banyak yang berubah. Misalnya kita yang dijadwalkan berangkat dari dermaga Canti, trus sempat main dulu di Sebesi sebelum ke Krakatau, ternyata jadinya berangkat dari dermaga Bom, langsung ke Krakatau pula. Akhirnya jadwal nanjak ke Krakatau yang tadinya Ahad pagi (menjelang sunrise) jadinya ikut berubah. Nyampe Krakatau, siang itu juga kita langsung nanjak. Walo paginya juga tetap nanjak sih..
Jadwal nginap di Sebesi pun ikut berubah. Kita jadinya nginap di Krakatau, di rumah para petugas yang menjaga pulau itu.

But who cares? Sepanjang bukan acara dinas kantor yg sudah dikasi budget, I don’t care with all the run-down-things in my trip. Perjalanan itu sendiri sudah terlalu mengasyikkan, tanpa perlu terlalu fokus pada tujuan dan jadwal acara. Iya gak?

Kedua. Saya sebenarnya punya trauma masa kecil. Waktu kelas 4 SD, saya pernah hampir tenggelam di Bantimurung. Sebuah tempat wisata air terjun di Maros, Sulsel. Konon katanya, di tempat yg saya tenggelam itu, aliran airnya langsung menuju laut lepas. Ngeri.

Setelah itu, bisa dibilang saya tidak pernah wisata laut lagi atau apapun sejenisnya. Kalau pun ikut, saya tidak ikut turun buat basah2an.

Baru setelah 18 tahun kemudian saya nyebur lagi, dan tidak tanggung-tanggung, langsung di perairan selat Sunda! (lmao)

Itulah kenapa saya menuliskan tagline itu di awal tulisan ini, bahwa Perjalanan akan mengajari kita mengalahkan ketakutan-ketakutan yang selama ini kita ciptakan sendiri.

Terima kasih untuk teman-teman baru yang sangat baik, lucu, dan nggilani.
Terima kasih untuk perjalanan yang sangat mengesankan di bulan Juni ini. Danke!!

***

Dan ini dia rincian biaya selama trip
Bus Slipi – Merak PP : 37.000
Karcis kapal fery Merak – Bakauheni : 11.500 + 10.000 (tambah biaya kalo mw pindah ke eksekutif) : 21.500 x 2 (PP) : 43.000
Angkot Bakauheni – Kalianda PP : 35.000
Sewa kapal Kalianda – Krakatau : 1.500.000 / 6 : 250.000
Sewa penginapan + makan : 600.000 / 6 : 100.000
Total : 465.000
Ini di luar cemilan2 selama perjalanan yak..

Oia, semua foto officially dari kameranya Dodi yang diedit dengan semena-mena (worship)

6 Comments

  1. perjalanan yang luar biasa…

  2. Mbak illa di jogja nggak kopdar, jahaaat *kelincilarinangis

  3. karenairma says:

    Trip yang seru,kapan lagi bisa ada di tengah lautan di atas dak kapal tongkang,senja sampai gelap,galau bareng eh tepatnya bareng yang galau. Bener kata lagu yang kita denger “tak usah kita pikirkan ujung perjalan ini”. Tengkyu travelmates…

  4. Jadiii setelah perjuangan saya menenangkanmu.. tidak ada artinya huffftttt *nyelem di Lagoon Cabe*

    Tagnya kayak judul buku.. kapan nerbitin buku? *lha*

    Makasih udah join, lain kali saya yang diajak bertravel ria lagi ya… Itin dan run down tidak lebih penting dari perjalanan itu sendiri.

  5. banyak yang mau saya komentari di sini. hehehe…

    1. itinerary kan udah pasti meleset dengan improvisasi2 :D, trus budget perjalanan yang sebelumnya direncanakan, kira2 ada deviasi berapa persen? kalo saya waktu ke ujunggenteng deviasinya 100% ahahahaha…

    2. tagline “Perjalanan melatih kita mengalahkan ketakutan-ketakutan yang selama ini kita ciptakan sendiri.” hm.. kalo saya sih, saat itu terpaksa berani ikutan kemana suara terbanyak pergi, ya tadi itu : ” Yaudassih, daripada bengong sendiri juga di rumah.”

    3. ahahaha snorkling itu, baiknya dengerin dulu instrukturnya kasi briefing apa aja yng harus dilakukan. dengerin dengan baik aja, waktu itu saya masih panik abis2an, apalagi terjun bebas langsung. huahahaha.
    btw, kayanya saya bisa tebak tuh adegan penyelamatan dikau dinaikin lagi ke perahu. karena saya pernah ngalamin dan dibantuin sama banyak orang *udah kaya ikan paus terdampar*

    4. kalo berhubungan dengan laut2an, sepertinya kapal nelayan yang apa adanya (tanpa kompas nor sufficient safety standard for passengers) jadi andalan dan favorit para backpacker :D. next time siapin mental kalo melancong ke laut2 gitu, karena bakalan ada saatnya kita ketemu ombak dan cuma ada air doang disekeliling kita.
    kalo saya : ogggaaahhhhhhh. kenapa? karena pada saat kita bener2 ditengah laut, sinar matahari bener2 langsung menerpa kita karena ga ada tempat bernaung. dan efeknya saya menghitammm dan perlu lebih dari 6 bulan untuk ngembaliin seperti semula. padahal udah pake shinzui, lotion pemutih. *kata illa : itu mah derita lo* wakakakak

    5. hm… mana nih kelanjutan kalian dateng ke nikahan saya? *kabuuuur

    udah sejak lebaran tahun lalu, keluarga saya berencana rame2 ke lampung, ke kampung sodara di kalianda. ternyataa kalian duluan sampe sanaaaa. aahhhhhh
    kalah dehhhh

  6. waaa ilaaa ke jogja kok ga colek2…hiks2 pengen kembali ke masa muda jadinya kalau liat2 kek gini, bisa bebas kemana aja sama teman2. Huhu
    Ngiridotcom. thanks ya sharingnya siapa tau bisa nyampe jalan2 ke krakatau hehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *