Seperti kisah pasukan Thariq bin Ziyad saat akan menguasai negeri Andalusia. Tentang sang panglima perang yg meminta untuk membakar seluruh kapal perang mereka, agar tak ada jalan untuk berbalik dan pulang. Pada kisah itu kita belajar tentang keberanian dan keteguhan hati.
Atau bagaimana dengan pepatah ini
Sekali layar terkembang pantang surut ke belakang.
Pepatah lama yg pernah menghiasi pelajaran Bhs Indonesia kita.
Dari dua perumpamaan di atas kita paham, bahwa selalu tak ada jalan untuk berbalik arah. Oh, maafkan. Mungkin jalan itu ada. Tapi kita tak pernah diajarkan untuk mengambil jalan itu, bukan? 😉
Kisah yg sering kita dengar adalah 2 kisah yg tertulis di atas. Tentang keberanian untuk mengambil risiko. Tentang keteguhan untuk menjalani apa yg telah diputuskan.
Pernahkah kita mendengar kisah serupa tentang kepengecutan? Tidak. Oh, maafkan lagi. Mungkin pernah. Tapi tenggelam di antara kisah heroik yang memang lebih layak untuk kita simak. Karena sejarah pun tak sudi untuk merekam jejak cerita mereka.
Maka inilah.
Tidak ada harapan muluk bahwa langkah ini akan direkam oleh sejarah. Pun, diri ini sepenuhnya sadar bahwa itu terlalu jauh. Hanya sekedar dialog hati, bahwa sesuatu yg telah dimulai, seyogyanya dituntaskan. Terlebih saat melihat ada muara kebaikan yang terbayang di sana.
Teringat akan kalimat indah-Nya
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah [9]: 105)
Demikianlah.
Semestinya tidak ada lagi penghalang dalam transaksi ini. Cukup Allah yang menilai setiap pekerjaan kita.
Wallahu’alam bishawab.
maju terus tetap semangat! hehe, apa kabar ila?masih di surabayakah?
Terus semangat, Illa… karena bekerja dengan sebaik-baiknya adalah tugas kita dan menentukan hasilnya adalah wewenang Dia Sang Maha Penilai… 🙂
mari kita bekerja…..!!!!
bekerjalah.. karena a dan b adalah dua hal yang saling lepas, hmm.. biarlah Allah yang menilai.
no place for slackers
Bekerja -> berdoa -> tawakal 🙂