curcol, daily, diary, Family

Fragmen Sederhana

Iya. Ini fragmen sederhana sebenarnya..

Pagi itu Ibu menelpon saya. Seperti biasa, tidak ada topik yang terlalu penting. Beberapa menit kami ngobrol, dari seberang sana seperti ada yang menyapa Ibu. Kata Ibu ternyata anak tetangga depan yg kebetulan masih sodara dekat dengan kita. Ibu diminta menghubungi balik ke salah satu sodara sepupunya yang ada di Makasar. Katanya Ibu dihubungi via hape tapi tidak bisa nyambung. Ya iyyalah, lagi nelpon saya ini kan ๐Ÿ˜€

Walo sempat heran dan bertanya-tanya ada apa kok tetiba dia diminta menelpon balik, tapi Ibu kemudian bilang ke saya โ€ya sudah nanti telpon lagi sajaโ€

Oke. Saya pun balik ke ruangan.

Kira-kira satu jam kemudian Ibu nelpon lagi.

โ€La, kabar gembira ini. Jadi tadi itu Oom Ato (sodara sepupunya Ibu) nanya kamu sudah pindah atau belum. Dia ada teman yang ditempatkan di PLN … … …โ€

Ternyata beberapa waktu yang lalu Ibu pernah cerita ke Oom Ato ini tentang saya yang di Surabaya, dan keinginan dia supaya saya bisa pindah ke Makasar. Dan untuk itu Oom Ato menghubungi Ibu. Katanya dia ada teman yang baru saja ditempatkan di salah satu kantor unit di Makasar. Oom saya ini kemudian cerita tentang saya, dan mencari informasi lewat temannya itu. Dia menghubungi Ibu untuk menanyakan nama lengkap, nomer pegawai dan jabatan saya sekarang.

Alhamdulillah, ada jalan lagi yang dibukakan.

Sebenarnya ini juga bukan kali pertama ada yang menawarkan untuk membantu kepindahan saya. Entah itu dari keluarga Ibu, Bapak, temannya teman kantor Ibu, dll. Tapi ya itu, belum ada yang berhasil. Kata Ibu kita berprasangka baik saja. Kalo memang sudah diusahakan maksimal tapi belum ada jalannya, berarti memang belum diijinkan sama Tuhan untuk pindah ๐Ÿ˜

Kembali ke cerita telepon tadi. Mendengar kabar telepon dari sodara Ibu itu, saya bilang โ€Aamiin. Tappodoโ€™ iya mua eddi naolai (semoga ini jalannya)โ€

Mama jawab โ€Iya, semoga ini jawabannya ya.

Ndak tau kenapa, tiap abis shalat lail akhir2 ini, doa Mama memang fokus di kamu

โ€

*deg*

*terharu*

Aaaaa pengen nangis dengarnyaaa…

Kata2 itu sederhana sebenarnya. Tapi ndak tau kenapa saya jadi pengen mewek pas dengar itu. Cuman dengan kata2 itu saya jadi kembali yakin bahwa pasti ada jalan yang ditunjukkan sama Tuhan nantinya. Cuman mendengar itu saya jadi percaya bahwa semua akan baik-baik saja. Cukup percaya bahwa selalu ada doa beliau yang mengiringi. And every thing is easy now..

…dan tetap, semoga ada jalan untuk bisa pindah ke Makasar. Aamiin.. ๐Ÿ™‚

12 Comments

  1. Semoga beneran jadi pindah ke Makassar yah. Doa ibu biasanya makbul ๐Ÿ˜€

  2. amin. lama k nda mampir dsni kak illa ๐Ÿ™‚

  3. konon doa ibu paling manjur ๐Ÿ™‚ semoga diberi kemudahan untuk bisa dekat dengan beliau ya.. salam buat ibu ..

  4. semoga kita sama2 dibukakan jalan untuk pindah ke makassar k, aminnn

  5. Sudah lama pengen tinggal sama ibu lagi ya illa? semoga cepat bisa dipindah ke makassar ya. Amin

  6. Mutiah says:

    terharu :((

  7. terharu lihat orang-orang yang senantiasa diberkahi oleh doa dari Ibu (Cry)

  8. ah… ibu, sampai kapanpun beliau memang membuat terharu, banggalah calon ibu, ๐Ÿ™‚

  9. Amien ya Rabb…

    Jadi atau tidak pindah ke Makasar adalah pasti yang terbaik darinya. Siapa tahu malah nanti dapat jodohnya orang Surabaya #eh #ngilang hehehe

  10. wish u all the best ^^

  11. Dian Suryono says:

    Aamiin… *deep pray for K’Illa.. ๐Ÿ™‚

  12. doa ibu besar kuasanya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *