berbagi, Refleksi

Tujuh Puluh Ribu…

Tiba-tiba sangat ingin merekam materi pengajian rutinan pekan lalu.

Tentang sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari :

Suatu ketika ditampakkan beberapa ummat kepada Muhammad. Sebagian adalah umat Nabi sebelumnya. Kemudian ada sekelompok umat yang jumlahnya sangat banyak. Kemudian Jibril berkata kepada Muhammad : ‘Mereka adalah ummatmu, dan mereka yang di depan, 70.000 orang tidak akan dihisab dan tidak akan diadzab’
Aku berkata, ‘Kenapa?’ dia menjawab, Mereka tidak minta di-kai (pengobatan dengan menggunakan besi panas), tidak minta diruqyah, dan tidak meramal nasib serta hanya kepada Allah mereka bertawakal. [HR. Bukhari]

Subhanallah.. berharap semoga diri ini yang terpilih. Tak apa cuma 70ribu, mau 1.000 atau 100 orang pun yang penting kita berada di sana. Berada di antara orang2 terpilih itu. Segera dibukakan hijab untuk bertemu Rabbnya. Allahu Rabbi.. Membayangkannya saja sudah begitu menggetarkan.

Tapi kemudian dilanjutkan, di antara 70ribu orang itu sudah termasuk istri-istri Nabi, para sahabat dan shahabiyah, para umat terbaik di masa khilafah, para syuhada, dll.

glek nelan ludah

Mereka, orang2 terbaik sepanjang zaman. Mereka, selalu menangis ketika membayangkan kenikmatan syurga dan pedihnya neraka. Mereka, yang tersedu karena kerinduan akan Rabb-nya. Mereka, yang menghabiskan malam dengan munajat. Mereka, ah..

Lalu apa kabar kita?

Apa kabar iman? Apa kabar hati? Apa kabar amalan-amalan kita? gelimpangan dosa dimana-mana? Shalat sudahkah tepat waktu? Hak2 orang lain atas diri sudahkah ditunaikan? Rasulullah yang kita mengaku mencintai dan meneladaninya, sudahkan mengikuti jejak hidupnya? Pernah merasa bersalah ketika hidup hanya untuk memikirkan diri sendiri? Padahal Rasul mulia itu, bahkan di akhir hidupnya tetap lirih mengucap : Ummati, ummati, ummatii..

Sontak saja merasa minder. 70.000 umat. Di antara milyaran penduduk bumi. Di antara jutaan yang menyembah Allah SWT. Di antara ratusan ribu yang mengaku mencinta-Nya. Kemudian dibandingkan amalan2 diri yang tidak seberapa. Yang pas-pasan. Yang kadang dengan Tuhan pun hitung2an. Yang sering memuja dunia. Yang bangga dengan dosa-dosa. Yang masih sering berharap pada manusia.

Dengan kondisi seperti itu, layak ndak sih, kita masuk dalam golongan istimewa itu? *gigit kuku*

Tapi kemudian penjelasan itu kembali ditutup dengan ayat ini :

“Dan apabila hamba-Ku bertanya mengenai Aku, maka (jawablah) sesungguhnya Aku dekat. Aku memakbulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia meminta kepada-Ku.” (QS Al-Baqarah : 186)

“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS Az-Zumar: 54)

Yap, Rahmat dan kasih sayang Allah sangat luas. Kabar gembira itu ada, bahwa Dia akan mengampuni seluruh dosa-dosa kita, ketika kita memohonnya. Tugas kita, hanyalah terus mendekat pada-Nya, tetap di jalan yang diridhai-Nya. Terus dan terus di sana, di jalan-Nya, hingga akhirnya kelak Insya Allah kita menjejak di Surga-Nya. Amiin..

Sebab, jika tidak di jalan ini, adakah jalan indah lain yang pernah kau temui?

12 Comments

  1. quinie says:

    illlaaa miss you. hohohi… kirain illa ngutang 70rb ke siapaaa gitu:-)

  2. nawir says:

    Allahurabbi…

  3. Mengutip : “Apa kabar iman?”

    Alhamdulillah ane baik kok #dikeplak

    Wah merinding bacanya, thanks ya ustadzah 🙂

  4. jadi merinding bacanya nih… 🙁

  5. hiks.. di shared nah kak

  6. oopsawi says:

    segerakan…

  7. subhanallah… :’)

  8. Kalimat terakhir yang di-bold itu mengena sekali 🙂

  9. Hello Mbak ILa salam kenal,… mbak iLa inikah yang tempo hari mengikuti bloger nusantara di Sidoarjo?

    Saya sempat hadir di hari ketiga, eh mbak ILa sudah tidak ada 🙁

  10. wow, inspiratif sist artikelnya..keep posting yah.Kunjungi juga yah Web Flash saia Digital Printing Suppliers. Salam Kenal.

  11. duh… saya jadi tertunduk dalam menginggat dosa
    ya Allah.. ampunilah kami dan masukkanlah kami kedalam golongan yg 70ribu itu amiiiien

  12. jadi takut ni….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *