Kantor, Refleksi

Bapak Tua dan Sepeda Kumbang

Senja.

Sebuah pemandangan saat perjalanan pulang dari kantor

Seorang lelaki paruh baya mengayuh sepeda kumbangnya. Melekat di tubuhnya baju seragam Korpri lama yang warnanya sudah pudar dan topi berlambang simbol pendidikan di negeri ini. Dia tampak semangat mengayuh sepedanya, walau kecepatannya tidak mungkin menyamai kendaraan dengan mesin canggih di sekitarnya.

Di belakangnya tampak istrinya, duduk membonceng sambil berpegang erat pada pinggang suaminya. Sepertinya mereka juga akan pulang ke rumah, mungkin selepas menjemput rezeki yang dijatah Tuhan untuk hari ini.

Pemandangan itu.. Sederhana, bersahaja, tapi indah.

Saya yang sedang berada dalam angkutan umum terus memperhatikan bapak tua itu.

Segaris senyum tipis tanpa sadar telah tercipta mengiringi pandangan mataku ke arah mereka. Entahlah, mungkin kesederhanaan hidup yang ditampakkan bapak itu memang menular ke siapapun yang melihatnya. Mengajak orang lain untuk ikut tersenyum, menikmati hidup.

Saya masih ingin terus menikmati sesuatu yang, -ah entah apa namanya itu- yang dipancarkan oleh bapak tua itu, tapi angkot yang kutumpangi sudah mengambil jalur lain. Dan terlihat bapak tua dan istrinya itu masih terus melaju dengan sepeda kumbangnya.

Mungkin begitu pulalah kebahagiaan.

Tidak memerlukan rumus yang rumit untuk mendapatkannya. Tidak membutuhkan kalkulasi apapun.

Sederhana, karena ia ada di dalam hati masing-masing.

Sederhana, seperti bapak tua dan sepeda kumbangnya.

sumber gambar

20 Comments

  1. Duh, La…
    jadi pengen sederhana githu 🙁

    Bw, Mbak sering kok posting puisi di MP sama kompasiana 🙂
    N dulu di blogspot juga sering

  2. Sederhana tapi sangat mengena 🙂

    iLLaaaa… kok futunya bukan seperti yang dirimu ceritakan di postingan? Coba iLLa cari si bapak dan ibu tadi sampe ketemu dan segera ambil foto mereka ya #semena2

  3. Hmm.. begitulah kehidupan ya Mbak, meskipun sederhana tapi tetap bersyukur..

    Tapi ngomong-ngomong harga sepeda onthel lebih mahal dari motor lho.. berbahagialah buat teman-teman yang masih nyimpen sepeda onthel 😛

  4. jarang-jarang gaya narasinya seperti ini… ^_^v

  5. sambil mencari-cari istrinya:)..dlm gmbr..hehe…bgus ngena’__salam

  6. klo kata iklan, bahagia itu, klo kita saling menjaga. setuju ga ka iLLa?

  7. kebahagiaan itu adanya didalam hat, tidak peduli meskipun kita tidak mempunyai harta apapun…

  8. mengharukan. sejatinya orang-orang yang dalam mobil itu mendambakan kehidupan seperti si bapak tua dan istrinya itu.

    mereka berani keluar banyak uang untuk beli sepeda angin dan ikutan gowes tiap minggu pagi.

    tapi orang-orang itu malu untuk mengungkapkan kebahagiaan sejati yang ia dambakan. atau mungkin baginya dunia sudah cukup nikmat

  9. kehidupan sederhana sering sy jumpai ketika berada di desa meski sedikit demi sedikit mulai terkikis kemajuan di segala bidang, dan pragmatisme pun akhirnya mulai berkembang… (halah…)

    mbak salam kenl, sy jug sedang belajar nulis nieh….

  10. happiness is a state of mind…
    biarpun hidup sederhana tapi kalau pandai bersyukur dan menikmati hidup pasti bahagia akan didapat..

  11. Lihat foto ntu ingat kakek.. Hehehehehe…,

  12. kita bisa melihat perspektif puas dan kebahagiaan yang berbeda-beda dari setiap manusia, yang kadang gak bisa kita nikmati pada saat kita berada di posisi mereka…

  13. Manis ya pemandangannya… Bikin hati jadi adeeeemmm banget…

    Memang kebahagiaan mudah ditemukan dalam segala yang sederhana ya. Sayangnya kita lebih sering tidak mengidahkan sesuatu yang sederhana tersebut.

  14. Bener banget mbak… Bahagia itu dari dalam diri, bukan cuma materi 🙂

  15. klo di makassar susahq lht kjdian kyk itu. nda adami kodong t4 untuk sepeda 🙁

  16. memang kebahagiaan itu sebenarnya berada dalam hati kita, namun sayangnya hati tampaknya memiliki rangkaian paralel dengan perut dan otak. jadi jika perutnya kosong mustahil bahagia itu akan muncul dengan sukarela. begitupun otak, kalau pikiran membuat keadaan hidup jadi tidak bahagia, maka hatipun ikut tidak bahagia. selaraskanlah ketiganya niscaya engaku bahagia *halah ngomong ngawur (LOL) *

  17. mupengki ceritanya ini..???*dikandatto’*

  18. i like this post, rasanya begitu penuh spirit:) refleksi terus ya say, biar ruhnya ngga kosong:)

    eh, fotomu sdh agak jelas ya, jd sdh bisami kuliat mukamu:)
    ada fesbuk nggak? minta yaa. tulis aja via blogku

  19. iya berpikir modern tidak harus ditunjukkan dengan karya modern jaman ini…….

  20. sungguh sederhana….

    jgn sllu mlihat ke atas.
    ini menjadi satu contoh dlm khidupan yang terkadang ingin selalu hidup dengan harta yg mlimpah…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *