Dalam lingkaran kehidupan kita sehari2, jika kita cermati sebenarnya ada peran2 kecil di sekitar kita yang turut membantu dan memudahkan kita. Sebut saja orang2 yang bertugas mengumpulkan sampah dari rumah kita. Atau para penjual sayur keliling. Apa jadinya jika mereka tidak ada. Kita akan kelabakan dengan tumpukan sampah, musti repot2 memisahkan sampah itu, membakar atau menimbunnya. Kita juga harus ke pasar untuk membeli sendiri bahan makanan, yang mungkin jaraknya cukup jauh.
Begitu juga dengan lingkungan kerja. Ada tugas2 yg baik secara langsung maupun tidak langsung membantu dalam kelancaran pekerjaan kita. Hal2 kecil seperti menyiapkan minum, membersihkan ruangan, antar2 surat, dll.
Nah, sy akan sedikit membicarakan βpara pemeranβ itu di sini.. π
Namanya Akib. Tugasnya menyiapkan minuman di meja masing2 pegawe. Dia pun sudah hapal, mana orang2 yg minta teh hangat dan air putih, dan mana yg cuman minta air putih saja. Beliau ini selain bekerja, juga sedang menyelesaikan kuliahnya, katanya sudah menyusun Skripsi. Kebetulan jurusan Elektro juga, dan program aplikasi yg dia pake buat skripsinya tuh juga dipake di Sub Bidang sy, jadi sempat beberapa kali sharing tentang software itu. Asik anaknya, tidak minder dan tetap nyambung diajak ngomong apapun. Kadang kalo sudah sore ato maghrib dan sy masih di kantor, kadang ngobrol santai sm dia, sambil dia membereskan gelas2 bekas minum kami.
Trus yg kedua ada juga, tapi kerna orang baru, sy blom tau namanya, hehe.. Dia baru beberapa bulan siy, nggantiin petugas yg dulu, yg resign katanya kerna mw berlayar. Kalo yang baru ini tugasnya membersihkan ruangan. Nyapu, ngepel, lap2 kaca. Kalo sudah agak siangan kadang dy datang lagi, mengecek ember tempat pembuangan air dari AC.
Yang sy salut dan sangat menghargai mereka, mereka ini sudah mulai bertugas mulai jam 6 pagi! Mereka berangkat dari rumah jam brapa coba? Sy saja jam 6 pagi itu masih grasa grusu di kosan, rebutan kamar mandi sm anak2 kos π
Peraturannya, semua pekerjaan mereka ini sudah harus selesai sebelum para pegawai berdatangan. Wihh,, kadang kalo sy datang agak pagi (dan merasa sedikit bangga karena hal ini (doh)) sy menjumpai mereka masih beres2. Ck,, langsung merasa malu, ternyata mereka datang lebih pagi lagi, dan jam 7 itu kerjaan mereka sudah selesai.
Trus ada satu lagi, tapi yang ini jam datangnya sama dengan pegawai lain. Namanya mas Yusuf. Tugasnya itu lebih ke administrasi. Antar2 surat, misalnya ada surat yg perlu dikirim ke kantor Pusat, atau file hardcopy yg perlu disampaikan ke Bidang lain. Atau kalo ada yg perlu difotocopy. Kadang kalo ada rapat, dy yg bertugas membagi2 makanan ke peserta rapat.
Jika tidak mendesak, sy jarang minta bantuan sm mas Yusuf ini. Kalo masih bisa, diusahakan dikerjakan sendiri. Tapi sejak si boss pindah, otomatis memang butuh bantuan untuk hal2 administrasi.
Dy juga sering nungguin kita kalo misalnya ada rapat sampe sore ato malam. Memang harus sih, soalnya kan dy yg pegang kunci ruangan. Kadang kasihan juga kalo dy nungguin sampe malam gitu. Untungnya tidak sering kita tinggal sampai malam.
Peran2 seperti mereka, meski terlihat sepele, sesungguhnya sangat membantu. Beberapa kali para pegawai di ruangan kelimpungan kalau salah satu dari mereka tidak masuk. Karena selalu ada hal (yang dianggap) remeh temeh tapi membutuhkan tenaga mereka. Mungkin juga karena sudah terbiasa meminta tolong, jadi merasa kagok kalo tiba2 harus melakukannya sendiri.
Dari salah satu pegawai juga, sy tau bahwa penghasilan mereka per bulan itu sesuai standar UMR di kota Surabaya. Jumlah yang membuat sy malu jika masih saja kurang bersyukur dengan penghasilan sy.
Kesadaran seperti inilah yg membuat sy tidak ambil pusing jika mereka sesekali berbuat salah dalam pekerjaan mereka. Permakluman. Mungkin ini dianggap kurang baik bagi perusahaan, tapi sy memiliki pendapat sendiri. Bahwa bagi mereka, profesionalisme mungkin menjadi urutan kesekian dalam prioritas pekerjaan mereka. Mereka pun sebenarnya sudah berusaha untuk tidak berbuat salah. Karena kesalahan akan mengancam pekerjaan mereka, dan itu berarti kehilangan mata pencaharian.
Dan yang paling penting, dari mereka sy belajar untuk tidak banyak mengeluh tentang pekerjaan sy. Mau mengeluh apa lagi? Sedangkan mereka datang dan pulang ketika kantor masih dan kembali menjadi sepi. Mereka bisa menerima ketika penghasilan mereka di bawah orang2 yg mereka layani kenyamanan pekerjaannya. Ah, mungkin sy terlalu culas yg hanya menilai segala sesuatu dari ukuran materi. Tapi sebenarnya bukan itu poinnya. Bahwa mereka dengan pekerjaan dan penghargaan yg seperti itu masih bisa tetap survive.
Jadi, jika sesekali keluhan itu meluncur lagi dari lisan sy, beberapa waktu kemudian sy pasti berurusan dengan mereka. Dan berurusan dengan mereka selalu menghapus habis keluhan2 sebelumnya. Mungkin Tuhan sengaja menskenariokan ini untuk kembali mengingatkan sy.
Nah, baru2 ini ada kejadian tidak mengenakkan lagi yg berhubungan dengan para petugas ini. Kejadian yg cukup menyesakkan buat sy.
Tapi, akan sy posting di tulisan selanjutnya (goodluck) (ninja)
Teman2, punya pengalaman jugakah dengan mereka, βpara pemeranβ seperti ini? π
*maafkan, gambarnya mereka tidak ada. Tidak cukup berani untuk mengambil foto mereka* π
Betul…mereka memang ‘profesional’ dalam caranya masing2. Salah satu pemeran yg bertugas menyediakan minuman dikantor kami juga bahkan hafal dg masing2 gelas meskipun bagi kami semua gelasnya tampak sama saja. Yang penting bagi kita adalah apapun peran kita, harus kita jalani dg sebaik-baiknya. Gitu kan ya?
yup di kntor juga ada yg seperi itu…kadang klo dtg kepagian bareng mereka, mereka bilang itu mereka lg telat…klo pulang malam bgt bareng mereka (sampe hrs lari2 ngejar kereta terakhir) mereka bilang itu sudah jam pulang mereka, padahal mereka masih honorer, eh pns malah ada yg dtg telat pulang cepat.
kerjaan mereka tiap hari sudah pasti ada. lha saya klo kerjaan lg kurang, ngenet doang :”>
*kadang jadi suka malu sendri*
jadi klo ketemu mereka…pasang senyum semanis2nya lah saya… klo lg pulang bareng, suka bayarin mereka (even g seberapa), sering bilang terima kasih, klo lagi bawa makanan, bagi ke mereka juga, suka nanya2 kluarga mereka or nanya hal2 biasa ttg mereka… i do really need them sumtimes ^_^
besok2 kasi lebih berani dong ngambil gambarnya.. biar seru.. hihi
en..banyak banget ya kalo dipikir2 para pemeran itu di sekitar kehidupanku, mulai dari para sahabat, ada dosen yang senantiasa mendorong semangat, membimbingq, mantan pacar, adik2, kakak..tetangga warung yang jual sayur..hehe…banyak…
terkadang lupa jg berterimaksih pada mereka yang sedikit banyak sudah bantuin kita..
ya….mreka smua profesional dibidangnya masing2 kita pun harus begitu juga…selamat menjadi penulis profesional juga
Hm… cerita yang menarik, nunggu babak selanjutnya π
cerita berhikmah
syukuri π
Maaf baru nongol lagi sobat
Baru update dan BW lagi nih daku
Salam persohiblogan π
dalam kehidupan saya pribadi terutama lingkungan tetangga terkadang ketika kita dituntut untuk bisa menambah gaji buat tukang angkut sampah selalu saja ada alasan kalau itu terlalu mahal, padahal ketika sampah itu tidak terangkut yang ada “kembali” bisanya menyalahkan
kita terkadang memang terlalu pelit untuk hal penting…
salam
Apa yang mereka lakukan sepertinya sangat susah dilakukan oleh saya.
Sunggu hebat ya mereka π
Peran yang mereka lakukan sangat maknyuuus π
Ditunggu cerita selanjutnya π
salut dgn mrka yg layak menjadi panutan bagi smua org. jd penasaran dgn lanjutan crta ini π
kadang banyak dari kita yang tidak menyadari betapa pentingnya peranan mereka, bisanya cuma complain kalau ada yang kurang, padahal untuk melakukan semua itu butuh pengorbanan yang tidak kecil
sering kali memerankan banyak peran sekaligus,je… (ninja)
Hmmm… Enaknya di surabaya, di sini sih semua pada berangkat jam 5 pagi (bahkan ada yg jam 4!) lha wong macet bisa 2-3jam (LOL) …