Refleksi, Review

Arah Kiblat Itu…

Berkunjung ke Baitullah…
Impian ini masuk dalam salah satu wish list sayah. Tapi sy tidak pernah menyangka akan secepat ini. Ketika tiba2 ibu menghubungi sy untuk mengurus segala keperluan untuk berangkat Umrah, sy masih belum betul2 percaya akan pergi. Waktu mulai beli perlengkapan, mulai mempelajari bacaan saat Umrah, itu pun sy belum terlalu yakin akan berangkat. Apalagi kantor sedang masa2 sibuknya, menjelang akhir semester awal tahun ini. Sy jadi berangkat tidak ya? Sy masih sibuk bertanya2, bahkan sampai H-5. Sy berangkat ke Jakarta 5 hari sebelum berangkat Umrah, karena ada urusan kantor jg yg perlu diselesaikan di sana.

Singkat kata akhirnya sy berangkat. Sy baru percaya bahwa sy akan menemui Baitullah ketika diatas pesawat, petugas mengumumkan bahwa pesawat telah memasuki miqatul ihram, yaitu tempat dimulainya berihram bagi yg akan menuju Mekkah untuk berumrah. Karena kami akan menuju Madinah terlebih dahulu, maka kami tidak berihram. Sy melongok ke jendela pesawat, di bawah sudah tampak bukit2 khas Jazirah Arab. Subhanallah Walhamdulillah… Labbaika Allahumma Labbaik..

Dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, kami menuju Madinah Al Munawwarah. Di Madinah kami menginap selama 3 hari, shalat di Masjid Nabawi, dan mengunjungi beberapa tempat sejarah jaman Nabi. Ada Bukit Uhud, Bukit Magnet, Pabrik Pembuatan Al’Quran terbesar di dunia, dll. Masih ada beberapa lagi. Cerita tentang tempat2 yg sy kunjungi akan sy tulis di postingan yg selanjutnya yak (goodluck)

Dan di hari ke-4 kami menuju Mekkah.
Tiba di hotel pukul 11 malam, dan langsung bersiap2 untuk melaksanakan Umrah di Masjidil Haram. Dan inilah puncak dari segala keindahan ini. Adalah arah kiblat itu, yg berada tepat di tengah2 Masjidil Haram, yg membuat sy tidak mampu berkata apa2 dalam sekian waktu. Adalah benda segi empat itu, yg entah memancarkan pesona apa, sampai membuat sy tidak mampu menoleh ke arah lain. Subhanallah, ada keharuan yg tak mampu terucap ketika memandang Ka’bah. Inilah arah shalatku selama ini, yg selama bertahun-tahun kuhadapkan wajahku ke sana ketika menunaikan shalat. Ah… Terima Kasih untuk panggilan ini Ya Rabb. (tears)

Selesai Thawaf –yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran- dilanjutkan dengan shalat Sunnat 2 rakaat, yg dianjurkan di depan Makam Nabi Ibrahim AS. Selesai shalat, untuk pertama kalinya memanjatkan doa depan Ka’bah. Sy sampai tergugu, tidak sanggup berkata2 apa2 lagi. Perasaan sy sangat campur aduk. Antara rasa syukur yg tak terkira berada di depan Baitullah, rasa bersalah sempat merasa tidak antusias menyambut ajakan ke sini, belum lagi teringat semua dosa dan pembangkangan selama ini, kekhilafan yg mengatasnamakan kelemahan diri sebagai manusia biasa, dan masih banyak lagi.
Beberapa menit pertama sy tidak meminta apa2 kecuali memohon ampun akan semua dosa2 selama ini. Ah.. betapa tidak berharganya diri ini di hadapan-Nya, dan betapa beruntungnya bisa menemui Baitullah.
Baru beberapa menit kemudian teringat akan permintaan2 yg ingin disampaikan. Untuk diri sendiri, orang tua, keluarga, sahabat dan teman2. Kata Uztad yg memandu kita, sampaikan saja semua uneg2 sama Alloh. Apapun. Semua keinginan. Semua proyek2 hidup. Tidak usah sungkan2 sama Alloh katanya. Maka, meluncurlah semuanya.

Di sana, di depan Ka’bah, akan sangat sangat terasa kedekatan dengan Alloh SWT. Doa2 yg terucap, seolah2 kita menyampaikannya pada orang yg tepat berada di hadapan kita. Subhanallah, sepertinya setiap orang pun akan merasakan hal ini.

Begitu pun di hari2 selanjutnya. Seringkali ketika menunggu waktu sholat, misalnya dari Maghrib ke Isya, atau Subuh menuju Dhuha, sy sering meninggalkan rombongan untuk jalan sendiri. Alasannya siy mw foto2, tapi yg ada sy sering mencari tempat lain, view yg pas untuk sy bisa memuaskan diri memandang Ka’bah. Hanya memandang saja, tanpa melakukan apa apa. Ia seolah memiliki magnet yang mengundang siapa saja untuk tak henti menatapnya. Aih..

Dulu, sering sy tak habis pikir dengan orang2 yg berulang2 pergi ke sana. Sekarang, saya memahami mengapa orang2 yg pernah berkunjung kesana, selalu dan selalu ingin kembali lagi. Namun tetap tidak habis pikir dengan orang2 yg sudah berhaji berkali2 namun tetap kembali melakukan dosa dan maksiat.
Saya pun tidak menjamin diri saya bisa bersih dari perbuatan dosa selepas perjalanan ruhiyah ini. Hanya saja, semoga air mata yg pernah mengalir bersama luruhnya semua kesombongan diri dan pengakuan akan kedhaifan kita sebagai manusia, yg tercurah di depan Ka’bah mampu menjadi pengingat ketika kaki ini mulai tergelincir.

Teman, tanpa bermaksud menggurui, hanya ingin mengatakan bahwa tak ada salahnya kita menyiapkan diri kita mulai saat ini untuk segera mengunjungi Baitullah. Sungguh, tak perlu kita merasa risau harta kita akan segera habis jika digunakan ke sana. Bukankah ada Dia Sang Maha Pemberi Rejeki? Ada Dia yg memberinya dari arah yg tidak disangka2.

Semoga kita semua dimampukan untuk bisa berkunjung ke Tanah Haram itu, ke Baitullah itu. Amiin Allahumma Amiin… 🙂 (worship)

(bersambung)

39 Comments

  1. aku yo pengin…


    semoga segera ke sana juga. Amiin..

  2. Pertamax *halah*

    Akhirnya ditulis juga ‘pengalaman spiritual’ itu. salah satu oleh2 yang saya minta dah terkabulkan, tinggal ole2 yang lain (bringit).

    Ya cerita semacam ini mau ngga mau membuat saya iri, ya iri dalam arti sebenarnya. Iri kenapa saya belum bisa kesana. Tetapi justru ke-iri-an itu memberikan motivasi lebih bahwa suatu saat nanti saya harus kesana. Ya saya HARUS KESANA… Insya Allah…


    betulll, seandainya semua umat Muslim merasakan kerinduan yg sama untuk segera ke sana mas..

  3. subhanallah…

    *speechless*

    (worship)

  4. subhanallah…

    cerita-cerita soal Tanah Suci, selalu membawa kerinduan dan keinginan untuk segera kesana…

    (worship)


    Amiin, semoga segera dan disegerakan kesana 🙂

  5. Dan akhirnya… oleh2 ini akhirnya muncul juga. Cuma satu kata yang ada setelah membaca ini “IRI”!

    Ya Rabb, mudah2an bisa segera menyusul iLLa untuk melihat kiblat kita… amien. Thanks ya iLLa (worship)


    Amiin Ya Rabb,
    kalo ke sana ajak2 ya opa (goodluck)

  6. saya belum pernah.. semoga diberi kesempatan untuk ke sana


    Amin, diusahakan kesana segera kang! 😀

  7. wah ternyata abis perjalanan jauh. pantas absen lama 😀
    zlmt kak…


    iyahh,, padahal perjalanannya sendiri tjuman 9 hari lohh 😀

  8. impiian para muslim,saya jug ammpunyai impian bgitu


    syukurlah, semoga cepat dikabulkan yaa 🙂
    makasih sudah berkunjung ke sini ^^

  9. Terimakasih sdh berbagi pengalaman indah ini, Illa…. Semakin besar keinginan utuk segera memenuhi panggilan ke tanah suci ini… Semoga segera teralisir… Amin..


    Sama2 mbak, ini cuman biar ga lupa aja koq. Semoga dikabulkan mbak..

  10. wah asiknya …. 😀 … pantes hampir sebulan absen posting (LOL) … Jadi pengen ke sana lagi … kayaknya kalau udah dewasa kesana akan beda rasanya yah … saya kesana waktu masih kecil … jadi enggak tahu apa-apa … doa juga belum khusuk …


    huwaa.. pernah kesana? taon berapa? sekarang pasti dah banyak perubahan bro, hayuk kesana lagii *ngomporin (haha)

  11. *tau gitu minta oleh-oleh kebab mekah (haha)


    sy malah ga pernah ngerasain tuh kebab mekkah, dikasi makanan Indonesia juga siy sama orang ketringnya (LOL)

  12. la!la says:

    weiiiiiiiiiiii, ternyata…. udah ngerasain tanah suci euy. jadi mupeng, kapan ya ane? (tears)


    semoga dimudahkan yuwaa… eh bukannya skarang kerja di kantor travel Umrah? kali aja dapat kesempatan la.. (hassle)

  13. amiin, semoga umrahnya barokah mba…


    makasih (worship) makasih juga sudah mampir ke blog ini yaa 😀

  14. Subhanallah… saya ikut merinding dan terharu “melihat” ka’bah melalui tulisan ini.


    ga berminat ke sana juga kah sist? 😀

  15. Seru nih pengalamannya, semoga saya nyusul ya mbak.hhe


    Amiin, semoga segera nyusul yaa ^^

  16. aku juga pengen ke sana

  17. Subhanallah… walhamdulillah….

    *akhirnya update juga ini blog*


    ho oh, mengumpulkan semangat lagi buat nulis 😛

  18. Subhanallohh La… speechless…!
    Ya Rabb… saya kangeeen…saya rindu.. hiksss…. 🙁


    ntar ntar kita berangkat bareng yukksss… Amiin ya Rabb

  19. hwaaaaaa… senangnya bs ke baituLlah..pengenka’ jg kodonk.. :-S


    heheu.. Alhamdulillah kak 🙂

  20. subhanallah,, Alhamdulillah mbak illah sudah memenuhi panggilan Allah,, semoga dapat berlanjut ke haji besar,, semoga saya juga dapat berkunjung ke baitullah,,


    Amiin,, semoga bisa nyusul ya mif..

  21. Alhamdulillah…ya La dah bisa menatap langsung dan berhadapan langsung dengan Ka’bah dan umroh 😀

    kangen lama ga mampir kesini

    salam hangat


    makasih bang,, iya lama juga nih ga bw ke blognya bang hariez ^^

  22. subhanallah…
    aku yang baca aja ikut merinding mb, terharu..
    mengunjungi baitullah juga salah satu wishlist saya mb,
    moga kita semua bisa memenuhi panggilannya, amiiin…


    Amiin, semoga wishlistnya segera terwujud nay..

  23. 😀 selamat ya..


    tengkiyu yan ^^

  24. Wah senangnya sudah sampai sana, salah seorang teman juga pernah menawarkan paket Dp umrah menurutnya jadi ada kemudahan untuk bisa pergi kesana :D, berharap bisa ikutan nyusul


    iya mbak, sekarang bisa lebih mudah *dan murah* untuk berangkat Umrahnya. bisa Dp, trus sisanya bisa dicicil. Katanya orang2 *sy juga ngerasain siy* kalo dah pernah Umrah, keinginan untuk berHaji bisa lebih kuat, kerna sudah liat Ka’bah 🙂

  25. *sedih karena saya belum bisa ke sana* 🙁

    Apakah Illa mengingat namaku ketika berada di sana? *memastikan*

    Apakah Illa mau mendoakan ku supaya aku juga bisa menemui Baitullah?
    T_T
    Iri sangat.. Iri belum bisa ke sana. Semoga kelak saya juga kesampaian untuk menemuiNya di sana.. 🙁


    semua teman2 yg tau kalo sy mw brangkat kmaren pada titip doa ceuu, Insya Alloh didoakan koq, supaya cepat juga menyusul ke sana 🙂

  26. Subhanallah
    Kok aku speechless gini yak?

    buruan ke sana bang, ditungguin tuh (hassle)

  27. Mutiah says:

    Subhanallah kak.. terharukuw… mw ka juga kesana….


    cepakmi, kumpul2mi itu uang paypal 😛

  28. Hiks, pantesan nggak pernah nongol…

    Subhanallah… Alhamdulilah… kapankah giliranku ke sana? 🙁 selamat, La.


    semoga secepatnya ya mbak, Amiin (cozy)

  29. Aku juga ingin ke sana…

    kalau Tuhan mengijinkan, bisa berangkat bersama orang tua..
    wah senangnya bisa berbagi pengalaman mbak ILLA di tanah suci ^_^

    phonank juga baru nongol nih mbak, setelah lama tidak muncul-muncul, hehe


    iyah, kita sama2 baru muntjul (haha)
    bukannya phonank dilarang buru2 sama mamahnya? *eh itu soal lain yak* 😀

  30. eh, udah pake emot plurk sekarang.. (cozy)
    selamat ya ka Illa..

  31. subhanallah… indah pengalaman berangkat ke Baitullah,semoga saya juga ikut jejakmu Illa..

  32. Semoga Ibadah Umrahnya diterima Allah, mudah2an pada suatu saat saya bisa ke sana

  33. merinding! Ya Allah…pengen…

  34. terharu…(tears)
    Subhanallah…

  35. Subhanallah, sudah sampai di sana. Ah indahnya 🙂

  36. IDA says:

    sumbang pale nah…

  37. Masya Allah, my dream travel is a religious travel. And you made it, iLLa. So Proud of You ……

  38. Huaaaaaaaa saya juga pengen ke sana…. 😥
    Saya ingin memberangkatkan orang tua saya dulu…. TT__TT

  39. […] hari lalu saya mendapatkan kabar di sosial media dari seseorang yang pernah ke Makkah -sumpah, saya belum pernah ke sana-. Kata berita, pembangunan Menara Lonceng Raksasa di Makkah […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *