Ada sebuah jaminan tersendiri bagi saya jika melihat nama2 yang tercantum sebagai bagian dari sebuah film Indonesia. Misalnya Hanung Bramantyo, Deddy Mizwar, atau pasangan Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen. Ada keyakinan bahwa tidak akan rugi menonton film mereka. Ia bukan sekedar tontonan biasa. More than just a movie, tsahhh…
Pun dengan film baru, berjudul Alangkah Lucunya (Negeri Ini) yang tayang sejak 15 April 2010. Melihat nama Deddy Mizwar tertera sebagai Sutradara, saya tahu saya harus menontonnya. Jujur agak kerepotan bagi saya untuk mereview film ini. Karena hampir semua dialog dan adegan terlalu berharga untuk dilewatkan. Full of inspiration.Tapi mari kita mencobanya, dan inilah hasilnya… terereng.. π
Berkisah tentang Muluk (Reza Rahadian) seorang lulusan Sarjana Manajemen yang belum mendapat pekerjaan. Suatu hari ia berkenalan dengan Komet, yang ternyata adalah seorang pencopet. Perkenalan ini membawa jalan tersendiri bagi Muluk, yang kemudian menjadi manajer dari usaha percopetan ini.Muluk bersama 2 orang temannya mengelola uang hasil copetan tersebut untuk dijadikan modal usaha lainnya, agar anak2 itu tak perlu mencopet lagi. Sebagai imbalannya, Muluk mendapat komisi 10% dari hasil mencopet. Di sinilah diceritakan serba serbi proses mereka belajar. Bagaimana mereka membujuk anak2 itu agar mau belajar membaca, menulis, bahkan juga dibujuk agar mau mandi π
Klimaks cerita ini yaitu ketika pada akhirnya Ayah Muluk tau bahwa uang yang diperoleh Muluk didapat dari hasil copetan. Ia yang tak rela makan dari hasil uang haram kemudian menolak semua uang yg diberikan Muluk untuk biaya hidup sehari2. Ironisnya, semua baru ketauan justru di saat Muluk berhasil mengarahkan anak2 itu untuk tidak mencopet lagi, dan memulai hidup mereka sebagai pengasong. Kemudian terjadilah pergolakan batin Muluk, antara rasa bersalah karena telah memakan uang haram dan keinginan untuk tetap mendampingi anak2 itu menjadi baik sepenuhnya.
Film ini sukses menghadirkan kondisi realitas negeri saat ini, dipadukan dengan ajaran agama, dan dengan sedikit sentuhan drama dan humor. Paling banyak menyentil para koruptor yang masih saja berkeliaran, tanpa penyelesaian yang tuntas.
Pesan moral :
- Sebagai manusia, tugas kita hanya berusaha. Perkara hasil, mutlak menjadi kewenangan Tuhan. Pada akhirnya, diperlihatkan bahwa usaha Muluk dan 2 temannya tidak sepenuhnya menunjukkan hasil. Beberapa yg sebelumnya sudah bertekad untuk tidak mencopet lagi, toh akhirnya tetap kembali pada aktivitas itu.
- Pendidikan itu penting, komandan! Deddy Mizwar mengemas pesan dalam Al-Qurβan bahwa Ilmu akan mengangkat derajat manusia. Walaupun dikisahkan dengan dialog yang agak apatis, bahwa para koruptor bisa mendapat βcopetanβ yang lebih besar karena mereka bersekolah π
The best scene :
Adegan penyesalan kedua orang tua Muluk dan temannya ketika mengetahui bahwa anak-anak mereka mendapat uang dari hasil copet, padahal bisa dikatakan mereka adalah tokoh masyarakat di lingkungan situ.Terkait cerita ini, saya jadi teringat dengan kisah seorang tokoh besar Mahatma Gandhi ketika mendapati anaknya berbohong. Yang ada, beliau menghukum dirinya sendiri dengan berjalan kaki sejauh 18 mil. Kisah selengkapnya bisa diliat disini.
Mungkin memang begitulah semestinya. Setiap yang terjadi dikembalikan pada diri kita sendiri, kesalahan apa yg kita perbuat sehingga kita ditimpakan sesuatu hal itu. Tidak hanya mempermasalahkan mengapa sesuatu itu terjadi pada kita.Seperti kisah Ayah Muluk dan temannya. Tergambar betapa mereka melarutkan diri dalam istighfar dan introspeksi, mengapa anak2 mereka memakan uang haram. Paling trenyuh pas di adegan ini T_T
Warning : Dont try this at home or wherever
Trik mencopet yang ditunjukkan dalam film ini sangat detail. Saya sendiri baru tau dari film ini bahwa ternyata begitu cara mencopet yang baik jika tidak ingin ketauan (mang ada gitu copet yg mau ketauan?). Sangat lihai. Khawatir, adegan ini juga jadi pelajaran bagi para pencopet pemula jika ingin mencopet dengan lebih jeli. Ah, tapi semuanya kan kembali pada diri masing2 yak ^_^

Something that Iβve surprised of :
Dari judul, terlihat bahwa film ini akan bercerita tentang βlucuβnya negeri kita. Memang betul. Sudah terjelaskan kondisi kekinian bangsa kita, dengan segala kompleksitasnya. Namun, sekali lagi saya tak habis-habisnya salut sama Om Deddy, membungkus pesan2 Islami dalam film ini. Samar, tapi sekaligus sangat jelas. Ada banyak sekali adegan, diantaranya :
- Pesan penjual warteg kepada anak2 pencopet setiap kali akan mulai makan βjangan lupa baca Bismillahβ.
- Selain pelajaran membaca dan menulis, pelajaran lain yang diberikan pada anak2 pencopet itu adalah shalat dan mengaji. Diceritakan juga mereka sampai menghapal rukun Islam, nama2 bulan dalam tahun Hijriyah, dan banyak lagi. Sepele mungkin, tapi ngena.
- Sentilan untuk maraknya berbagai macam fatwa haram belakangan ini. Pointnya adalah, yang berhak memutuskan haram halalnya sesuatu itu hanya Allah SWT. IMO.
Sangat sangat berharap para petinggi negeri meluangkan waktu untuk menonton film ini. Agar mereka bisa melihat kondisi rakyatnya. Kondisi yang sebenarnya. Karena ia hadir dan dihadirkan dari hati seorang rakyat biasa. Tontonlah, Pak..
Bukan hanya petinggi negeri tentunya, siapa pun yang ingin melihat hiburan yang mendidik, dan memberi nilai, this is for you! Masih sangat banyak pelajaran yang tersebar di film ini. Teman-teman bisa membuktikannya sendiri. Recommended lah, pokoknya…
semua gambar diambil dari fan page film ALNI di Facebook
wew..baru tadi uda woro-woro di milis mw nonton ini..kak iLLa udah nonton..jadi pengen nonton jugaaa….
waah !! seru filmnya, Jadi Ngiler pengen nonton aq mbak hihihi π
Lgsng Cari jadwal kosong dah *bwt nonton ni Film*
mangtebs, deddy gitu lho π
Oke deh, saya tunggu di rental VCD seberang rumah! π
bagus kayaknya nih!
Wah….. seru dah kayaknya film nya…,
film kayak gini yang masih jarang ada di indonesia…
Illa, para pemimpin kita bukan tidak tahu kondisi rakyatnya, tapi mereka egois hanya memikirkan kepentingan mereka. Semuanya seperti terselubung saling melengkapi, yang kita perlukan adalah perubahan.
wah, pas sekali td pagi liat thriler-nya di tipi…dan terlihat cool sekali,
apalagi ana2knya murni anak jalanan, dan ada yg berprofesi jd pencopet beneran,
film ini juga mengundang praktisi copet handal buat mentornya (Deddy sendiri yg mengiyakan)
aku kira memperlihatkan adegan mecopet….seperti film2 “trik” yg dibuat orang2 luar negeri…itu lebih pada bermanfaat untuk pembelajaran pada masyarakat bahwa seperti itu lho biasanya trik2 kejahatan itu…jd diharapkan lebih waspada.
Ini dia film yg berani
Ah aku suka π
Assalamu’alaikum…
Sebelumnya, saya cukup terkejut, ketika mengetahui Illa, berkunjung ke blog saya π makasih yah.. π
Sumpe! baca reviewnya, jadi pengen nonton :((
Eh, itu baca komennya mas Pradna, aku idem banget π
wah film baru lagi yah, hebat nih indonesia mulai produktif lg bikin filmnya
Pencopet alim? Mungkinkah ada dalam kehidupan nyata?
ini salah satu film yang rencananya pengen phonank tonton nih,,
hehe..
malah sudah di Review sama mbak ILLA,,
pemain-pemainnya juga ada yg dari anak jalanan…
pastinya phonank gak akan mau ketinggalan dari karyanya Om Dedi Mizwar
Sebuah film yang kritis menyikapi kejadian dan kondisi terkini dari bangsa ini.
salam
sepertinya ini film bagus ya? saya blom lihat soalnya hehe…..
Wah udah keduluan iLLa nih nonton ini… Nggak rela ane (cry) hehehe
Hmmm ada trik-trik mencopet ya di film ini? Kayaknya ane harus segera nonton nih :D. Thanks ya reviewnya. Komplit banget (applause)
mau nonton ah… awas yak kalo gag bagus kaya dilema 2 cinta, pilmnya afgan
wah kalau film saya kurang ngerti…,
yang pasti negri ini memang banyak hal-hal menarik yang ga di punyai negri lain…,
Nonton nonton yuk. . .
wahhh makasih sinopsisnya
harus nonton nih
sip2
jadi pengen nonton film ini. penasaran nih………..
sempet liat pamfletnya kemarin, tapi lebih tertarik nonton the Book of Eli π
Nice review illa, jempol deh buat illa
liat judulnya jja sudah bikin penasaran gimana ya jalan ceritanya ….
jadi pengen nonton,.. gimana kabarna kak??? nie lagi sama ANDY MSE… salam dari beliau.
spertinya film ini memang sangat layak untuk ditonton
mangtab
π
kmrin juga sempat ngerumpi
n rencana pingin nonton pilem ini hehe
makasih yaw reviewna
π
pertama kali melihat promosinya, saat akan menonton film Afghan “Dilema dua Cinta” sekitar 3 minggu lalu. para pemainnya sungguh pilihan, mereka teatrikalnya bagus. idealis. aalagi garapannya Deddy Mizwar dan CS-nya. seperti biasa, benar2 menyindir. aku suka. π
link kamu juga sudah saya pasang
thank ya ….
terus blogwalking
klo udah ada nama Deddy Mizwar, jaminannya cuma satu; pasti bermutu!
wah … bagus nich filem kayaknya … gambarnya bagus juga enggak? soalnya saya kecewa sama “ketika” .. ceritanya bagus tapi gambarnya jelek π kayak pake kamera untuk sinetron … π
aku belum nonton. denger2 sih bagus filmnya, tapi banyak iklannya dan terang2an banget gitu pasang iklan di beberapa scene ya? π
Review yang mantap benget…
kebetulan postingannya sama..
saya bingungnya kenapa tokohnya malah mengajarkan tentang berdagang asongan yah? dan bukannya berusaha mengajarkan tentang beternak cacingnya?
waaahhh…
bsok nonton akkhh… ^^
AYOoooOOOOO… BuruaaaNNNNN ToNtoN FILmnyA……
Kereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen.
saya percaya film ini akan peroleh banyak penghargaan.
andai bang Deddy mau ngajakin saya main di film-filmnya, walau cuma jadi peran pedagang atau pemulung.
Wkwkwkwkwk…………………….
tenkyu illa, info menarik sekali, masuk dalam daftar film yang harus di tonton.. tengkyu2
semoga bisa niyh komentar nya masuk.. (krn berkali2 errrorrr)
Rencana mo nobar besok malem sblm mudik, jd penasaran sm nih film…
ehhmmm jadi pengen nonton nih…
tapi sayang gebetannya gak ada hehehe
bisa nonton online ga ya..or harus ke bioskop..dah lama ga nonton film indo.
Btw menurut saya sih tetep aja untuk mencapai tujuan yang baik dan hasil yang baik jalan atau proses yang dilakukan juga haruslah yang baik pula. Tetep aja ga bisa dijustifikasi dari mencopet bisa bikin para pencopet itu insyaf.
Ya mungkin cuma sentilan buat para koruptor itu yah..nice review
[…] Sumber tulisan : http://illawise.com […]
mangstap mentong filmnya. illa nangis gak ^^
wktu ngeliat behind the scenenya kayaknya menarik,,pa lgi bist baca review.
wahh,,jd pengen nnton niy…lam knal
blm nonton euy, blm ada teman
tapi film Indonesia yang berkualitas harus da