iseng

Cuma Pajangan?

gelas keciL

tempat poLpen

Tau itu futu apa? Keliatan kan?
Yang pertama ituh gelas kecil. Terlalu kecil, sampai2 sayah bingung bagemana membuatnya berfungsi. Jelas, minum dari gelas sekecil itu tidak bisa menghilangkan rasa haus.

Yang kedua. Miniatur rumah, terbuat dari… apa ya? Ndak tau juga. Kayaknya sama dengan bahan untuk membuwat keramik. Ada yg tau namanya? Bukan tanah liat tapinya. Ya pokoknya itulah. Dibagian atap dari miniatur itu, ada 2 lobang. Ternyata –kata teman kantorku- ini fungsinya untuk tempat pulpen ato alat tulis lainnya, untuk ditaroh di meja, biasanya meja kerja. Ohh… *manggut-manggut*

Fyi, dua benda diatas adalah souvenir pernikahan teman kantor. Lanjut.

Sampai saat ini, kedua benda ajaib itu masih tergeletak pasrah di meja, samping lepi. Tidak tau musti saya apakan. Sayah tidak punya polpen cantik untuk saya pajang ditempat polpen itu, apalagi bela2in beli untuk itu, oh no! Dan belum kepikiran untuk minum seciprit air dari gelas mungil itu. Sayah juga bukan orang yg kreatif untuk memikirkan akan diapakan benda2 ini. Dibuang juga rasanya sayang.

Teman.. pernah berpikir jika sekiranya benda2 itu adalah diri kita?

Benda2 kecil ini saja yg kita bingung bagemana memberdayakannya sudah membuat repot. Apalagi kalo yg tidak berdaya guna itu manusia yah?
Yang keberadaannya hanya menyesakkan planet bumi, berebut oksigen dengan yg lainnya, dan tidak memberi kontribusi apa2 untuk hidup. Di istilah perusahaan, dy dimasukkan sebagai bagian dari beban. Membayar upahnya dianggap sebagai bagian dari biaya, yg harus rutin dikeluarkan, dan tidak memberikan feedback untuk pengembangan perusahaan itu. Ia menjadi parasit. Betapa menyedihkannya. (walopun yg nulis ini juga sering magabut *doh*)

Kembali ke analogi mengenai benda itu. Paling mungkin ia hanya akan menjadi pajangan. Ditata di sebuah etalase, diberi hiasan yg bisa memperindahnya. Tapi berapa lama ia mampu bertahan menjadi hiasan? Segera setelah model pajangan yg lebih cantik muncul, ia akan tersingkirkan, tergantikan dengan yg model baru, lebih up to date, lebih trendy, dan lebih segalanya.

Begitulah.. menjadi seorang yg berguna ternyata menjadi sebuah kemestian untuk tetap bisa bertahan. Pada akhirnya, seleksi itu akan tetap berjalan. Hidup akan terus memilih dan memilah siapa yg layak menjadi ’survivor’ atau hanya pantas disebut ’loser’

Mari menjadi orang yg berguna dengan segala kelebihan dan kekurangan yg kita miliki…

renungan kecil abis liat benda2 kecil itu

21 Comments

  1. Cieeeh

    Analogi nya bagus tuh iLLa….

    Kalo disuruh milih, saya mau pilih jadi gelas itu aja…. bentuknya unik soalnya :p

  2. saya bisa gak yah jadi orang berguna (thinking) (unsure)

  3. untung sayah ganteng. jadi pajangan juga, tetep enak di pandang. 😀

  4. Saya kira2 salah masuk blog nggak ya?

    Benar ini blog nya iLLa?

    Mau tanya, iLLa nya memang ke mana ya kok sampai anda yang menulis di blog milik dia?

    *dipentung iLLa*

    Nice posting sis, sangat inspiratif dan mencerahkan (worship)

  5. betapapun tak berartinya sesuatu, ia tetap menjejali ruang dan waktu. *maaf sedang miskin kata* (ninja)

  6. mudah-mudahan hidup saya udah lebih dari sekedar pajangan ajah…

  7. hanya terbayang sadja, melihat benda2 kecil itu bisa dijadiin bahan renungan. jadi, begemane kalo melihat benda2 gede, makan renungan a.k.a analoginya seperti apaan yah (thinking)

    #kalo ngga tau musti ngapaain dan buat apa barang2 ntu mending buat saia aja (bringit) terutama gelas kecil itu *lumayan buat dijadiin asbak* (ninja)

  8. eh kelupaan ketawanya belum: heu heu heu ………..

  9. komen ku ini bakal jadi pajangan ga, ya

  10. kalo nda dipake, mintama’ saja k…lebih berguna keknya kalo di kamarku itu…paling tidak pajangan pun bisa berguna, bisa menyenangkan hati orang yang melihatnya….

  11. wah, kalau saya jadi benda sekecil itu dan terus menyesakkan bumi, hehe, banyak2 bertobat saja. semoga masuk surga. amin…

  12. Mbak ILLa…

    phonank selalu memotivasi diri agar jangan diri saya ini hanya sebagai kelangsungan kehidupan, jadi hanya sebagai benda yang diciptakan namun tidak memiliki manfaat yang baik.

    Selalu berpikir dengan keinginan untuk berusaha pula di dalam kehidupan yang berlangsung ini, terukir juga seorang phonank di dalamnya yang bisa memberikan sesuatu hal positif terhadap orang lain dan juga diri sendiri tentunya.

    Tidak ingin jadi pajangan yang hanya menghiasi kehidupan,,

    kalau diibaratkan sebuah sinetron, phonank ingin menjadi pemeran utama.. bukan sebagai figuran yang hanya lewat saja tanpa adanya kesan.

  13. Being “something” is never easy… but becoming yourself is the fondation… nice inspiration!

  14. ngakak baca komennya iman. xixixixi…

    owww.. suvenir nikahan… ya iya dong bentuknya kecil, kadang emang cuma dibuat untuk dijadiin pajangan ajah tanpa memikirkan fungsi sebenarnya.

  15. iya, jangan sampe deh termasuk sampah masyarakat, keberadaan kita justru bikin resah…semoga menjadi manusia yang berguna dan bisa diandalkan, jika pergi dirindukan jika ada dibanggakan…amiin

  16. Semoga kita bisa memanfaatkan apa yang menjadi kelebihan kita dengan baik, dan dapat menjadikan kekurangan kita sebagai penunjang terhadap kebaikan, nyok kita semangat berlomba-lomba dalam kebajikan (rock)

  17. semoga saya juga adi orang yang berguna bukan sampah masyarakat uhhh sungguh buka yg q ingin kan


    berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya makasih 😀
    salam sukses

  18. Salam kenal…. Hm….bisa jadi bahan renungan nih…sejauhmana kita bermanfaat utk lingkungan / orang sekitar? Eh iya, gelasnya jadiin tempat paper klip / pernak-pernik lainnya jg bisa kan…

  19. iLLa says:

    @okkots : heheu.. okkotsdotkom memang juga unik, tampil beda
    @puang cipu : baa,, setiap blogger insya Allah berguna kak, at least liwat tulisannya, hoho..
    @andhika : huu,, narsis mah tetep. 😛
    @iman : hihi,, ga rela beut sih liat sayah serius dikiiit ajah 😀
    @cici : trus? kalo dah menjejali gitu, apa lagi? what’s next?
    @bukan detikcom : Amiin
    @addiehf : huwat? asbak? gareladotkom ^_^
    @pradna : pastinya bakal mejeng dimari mas, *eh*
    @ismi : ngng… sayang juga sih kalo dikasi ke orang, itu kan pemberian juga *sekke* 😆
    @hanif : Insya Allah, amiin
    @phonank : tau gak phonank? kata2 phonank dalam komen itu sederhana, tapi selalu menginspirasi 🙂

  20. iLLa says:

    @dhodie : being my self? haha,, itu kan harus ya om? bukan begitu, suhu? 😀
    @ratu : ho oh tuh si opa iman. nanti kalo mb ratu nikah souvenirnya modem aja yak, ato sewa hosting haratisan setaon, hahaha..
    @oyen : mari menjadi lebih baik, agar tidak menjadi sampah masyarakat. hiyy ngeri uy
    @kips : mari fastabiqul khairat. makasi udah mampir dimari kang
    @darahbiru : Amiiin
    @Mechta : hehe, sayah ga punya pernak pernik lucu kek gitu soalnya 😀

  21. wah, saya saja nggak sampek segitunya memperhatikan benda kecil seperti itu mbak hingga diresapi sampai jadi bahan instropeksi diri. mungkin ini bisa menjadi nilai ketika kita bisa memecahkan suatu barang yang di lihat nggak bermanfaat tapi ada segi lain yang di ambil dari sudut berbeda. Semua hal ada manfaatnya tinggal bagaimana kita memahami.


    seep. you’ve got the point bro. thanks yaww 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *