Uncategorized

Idul Adha dan Kehambaan Manusia

Alangkah hebatnya ia!
Ayah mana yang sanggup melihat anak tersayang melepas nyawa di hadapannya? Terlebih lagi ketika nyawa itu harus terlepas dengan kedua tangannya. Bayangkan seorang ayah dengan jujur sedang siap-siap melakukan penyembelihan. Tanpa sedikitpun ragu. Memenuhi perintah Sang Maha Memiliki, untuk rela menyembelih anaknya sendiri. Ah…..

Apa yang menguasai pikiran Sang Nabi ini? Tak lain, Mahabbatillah… kecintaan yg amat dalam kepada Tuhannya. Mengalahkan rasa sayangnya kepada sang buah hati yang telah lama dinanti kehadirannya. Maka abadilah ia dalam sejarah. Kisahnya, pengorbanannya, tertulis dalam tinta emas di Kitabullah.

“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. Maka kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!”
Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya Telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). Dan kami panggillah dia: “Hai Ibrahim. Sesungguhnya kamu Telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya Ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian. (yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS : As-Shaffat 100-110)

Hingga anjuran berkurban selalu ada setiap tahunnya, terangkai bersama moment Hari Raya Idul Adha. Tidak sekedar mengenang pengorbanan beliau, tapi juga menjadikannya satu pelajaran tentang penghambaan seorang manusia kepada Rabb-nya. Bahwa sang hamba tidak ada pilihan kecuali patuh secara tulus kepada Tuhannya

Begitulah. Kisah yg mungkin telah berulang kali kita dengar.
Dan oleh Allah, dijadikannya ibadah Haji sebagai salah satu Rukun Islam yang harus dipenuhi bagi yang mampu. Semoga Allah memampukan kita untuk dapat berkunjung ke Baitullah sana. Semoga kerinduan itu tetap bersemayam di hati kita. Kerinduan untuk dapat memenuhi panggilannya. Beribadah di sana. Di tanah Haram itu. Di tempat yang saat ini umat Muslim dari segala penjuru sedang berkumpul. Kabulkan ya Rabb…

Selamat Hari Raya Idul Adha Sahabat. Semoga segala keteladanan pada Nabi Ibrahim dapat mewarnai hari-hariku, kau, dan kita semua ^_*.

17 Comments

  1. Selamat Hari Raya Idul adha @ILLa


    jadi lebarannya dimana nih, mbak tika? kmaren sayah jadi ke jakarta loh ^_^

  2. Sama-sama Illa, selamat Idul Adha juga ya. Btw, nice post 😀

    sama2 bang. nice? oh no… jgn bilang gitu. :malu: :mrgreen:

  3. Aminn… semoga suatu saat kita diberi kemampuan, mampu dalam materi dan mampu dalam non materi untuk ke Baitulloh, menyempurnakan rukun islam.

    Met Iedul Adha ya


    Amiin. semoga segera dimampukan untuk kesana. met iedhul adha juga bang 🙂

  4. selamat hari raya qurban kak illa

    sesungguhnya berqurban itu menyucikan hati, harta dan hidup kita.


    selamat juga buat bung becce yg diberi kesempatan berkurban (dan nepok pantat sapi) tahun ini. semoga bisa mensucikan harta dan hati kita ^^

  5. slamat iduL adha kakak.. 🙂
    btw..saia pindah ‘rumah’ k’…


    sudahmi sa intip2. tapi lumpi sa ganti linkta’… nanti yak. selamat untuk rumah barunya. semoga semakin semangat ngeblog 😉

  6. Selamat Idul Adha
    Saya terenyuh menyimak materi khutbah ini pada Jumat lalu, apalagi Khatibnya mengaitkan dengan keadaan umat (kita) yang sekarang 🙁


    wah, di share dunk bahan khutbah jumatnya li 😀

  7. met idul adha 1430 H ya… iLLa ada award di rumahku, tolong diambil aku tunggu loh


    iya mah, udah liat. haduuu banyak banged yg kasi award. jadi terharu… di postingnya kapan2 yak. makasih makasih…. ^^

  8. ndak terlambat khan kalau saya mengucapkan “selamat idul adha” sekarang… 😀


    ndak papa koq, sayah juga terlambat reply-nya, hehe… makasih ya pak 🙂

  9. Tasyrik baru kemaren, Met Idul Adha 😀


    met idul adha juga, bang jaka 😀

  10. Waaah…

    aku ketinggalan nih, belum ngucapin met iduL adha,heheheh

    Selamat IduL adha yah..??

    wah2…
    aku tinggal dulu yah, satenya gosong nih….

    sate? bagiiii… rajin amat yak ngipasinnya, nyumm….

  11. Rasanya tempat yang teduh disinilah tempatnya, senada dengan templatenya juga.
    Salut, Salam hangat selalu.

    wahh, dikunjungi sama kang kips. teduh? semoga… tapi isinya belum sepenuhnya meneduhkan, banyakan curcolnya, hehe. gak seperti kang kips tuh, banyak inpo bermanfaat disana ^_^

  12. selalu meneduhkan dan memberi semangat seperti biasa


    meneduhkan? ini yg tumben keknya mas, khukhukhu…

  13. amin….


    ^_^ makasih pak

  14. lama ga blog walking walking (jalan2 di blog :p),,

    met idul adha jg ya illa yg bijak (illa wise),,
    smg kita bisa meneladani nabiyullah Ibrahim as dan Ismail as,,

    biggest hug :X


    iya ne, lama juga ga walkin walkin ke blognya oche, abis ini yak, soalnya masi (sok) sibuk ne, heheu….

  15. daging … e maseee ?


    udah abis lip, hihi..

  16. berkorban adalah awal dari kemenangan, bukan kekalahan.

    Nabi Ibrahim patut menjadi teladan sampai akhir zaman.
    Maaf lahir batin.


    maaf lahir batin juga pak. semoga bisa terus meneladani beliau 🙂

  17. Numpang lewat… sambil bawa award buatmu. Ambil di sini ya: http://curhatfanda.blogspot.com/2009/12/memandang-desember-yang-sibuk.html


    udah kesana mbak, tapi lom diposting, tunggu akhir bulan saja yah, hehe..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *