Teman, kalian sepakat dengan statement ituh?
Simpan dulu jawabannya, dan ijinkan saya bercerita tentang salah satu kepingan peristiwa hidup yg mengingatkan saya akan ungkapan tersebut.
Kalo tidak salah pembicaraan ini sekitar medio Juni
Iyen : k iLLa, waktu tes wawancara apa saja yg ditanyakan?
iLLa : …..
Iyen, adek angkatan sayah ini sedang mengikuti tes di perusahaan yg sama dengan sayah. Wokeh, saya lupa tips apa saja yg sy berikan waktu itu, kalo tidak salah Cuma seputar hal2 kecil yg kadang luput untuk diperhatikan. Detilnya tidak usah yah, karena sayah juga yakin hasil wawancara sayah waktu tes taon lalu itu tidak bagus2 amat 😀
Saya cuman ingat, di bagian akhir obrolan itu sayah bilang
iLLa : Banyak banyak berdoa saja. Insya Allah lulusji itu. Dan mudah2an ditempatkan di Surabaya
Iyen : Amiin…
Life goes on, yg sayah tau kemudian anak ini lulus. Setelah tes wawancara ituh, dy masih pernah menelpon sayah, menanyakan persiapan apa saja yg dilakukan untuk tes kesehatan. Dan kemudian dia datang membawa kabar gembira bahwa dia akan berangkat ke Cibogo untuk Diklat Prajabatan. Alhamdulillah…
Apa yang kemudian menyentak sayah adalah ketika beberapa hari yang lalu dia bilang kalo dia ditempatkan di Surabaya. Saat dy bilang itu, saya belum ’ngeh’ akan apapun. Cuma langsung mengatur rencana dengan dia, bagemana setelah dy di Surabaya. Sampe dimana, trus temannya yg cowo dibawa kemana, etc etc.. Poko’nya hal2 teknis sekaitan rencana dia datang ke Surabaya akhir pekan ini.
Setelah semuanya fix, tanpa sengaja pikiran sy langsung mengawang2 (apa ya istilah yg tepat? Orang Bugis bilang mannawa-nawa) ke anak ini, dan tiba2 teringat akan percakapan itu!
”Mudah-mudahan ditempatkan di Surabaya”
Jujur, saat bilang itu ke dia, itu tidak lebih hanya kalimat pelengkap harapan sebelumnya. Terlalu kasar juga untuk bilang basa basi, tapi begitulah. Betul bahwa saya berharap dia lulus, tapi kalimat selanjutnya hanya sekedar sekelebatan ide yg melintas, dan spontan saya ucapkan ke dia.
Dan kemudian itu menjadi kenyataan!!
Benarlah ketika orang2 mengatakan ”Berhati2lah dengan setiap yang Anda ucapkan” atau hadist yg menyatakan
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia bicara yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah ra.)
Karena lihatlah, sesuatu yg kita katakan terkadang menjadi sebuah kenyataan di waktu lain, tanpa kita sadari.
Sungguh, sampai saat ini sayah masih takjub dengan kenyataan yang baru saja terjadi. Sepintas ia biasa saja, mungkin sebagian menganggapnya tak lebih dari sebuah kebetulan. Tapi saya percaya, tidak ada sebuah kebetulan yg terjadi di dunia ini. Seperti kata Erbe Sentanu dalam bukunya The Sience and Miracle of Zona Ikhlas, Aplikasi Teknologi Kekuatan Hati
Lewat prasangkanya manusia sering tanpa sadar ikut menyebabkan (baca : mendoakan) sesuatu untuk terjadi dalam hidup ini. Suatu kejadian yang tanpa disadari merupakan hasil ’prasangka’ yang ia lakukan sendiri
Can’t agree more than that. Ternyata kita bisa saja menjadi penentu kenyataan yg terjadi pada kita, melalui apa yg kita ucapkan. Apa yang terjadi pada hidup kita saat ini, mungkin tanpa disadari adalah jawaban dari apa yg pernah kita ucapkan di waktu yang lalu.
Maka, mari mengucapkan hal2 yang baik. Sebab bisa saja ia menjadi sebuah ’doa’ yang tak sadar akan terjawab di ruang waktu lain. Jika kemudian setiap hal baik yg kita ucapkan itu menjadi kenyataan, indah bukan??
Jadi, tidak salah kan kalo saya memilih sepakat dengan judul tulisan ini? Menurutmu?
semoga saya didoakan yang baik-baik oleh penguasa blog ini…amiin
betul, betul, betul. setiap ucapan kita, akan berbuah di kemudian hari. makanya, ngomong yg baik2 ajah 😉
`Man valued by his word`.. maka berhati-hatilah dalam berkata-kata 😀
Eitu blogrollnya udah panjang aja ji
Mudah-mudahan saya jadi orang sholeh, mudah-mudahan ini di tulis sebagai doa.Amin
Btw, bukan telor ceplok uy, telor dadar….Illaaaaaaa kamuh yah !
semoga yang keluar dari mulut sayah adalah kata2 yang baik sebagai doa untuk diri sendiri & orang lain. amiiinnnn…
Yup setuju dengan ucapan bisa jadi doa, karena nya berkosakata sebisa mungkin untuk hal-hal baik 🙂
jadi bisa aja yang di bicarakan di aminkan oleh malaikat , ya mbak.
setuju!!!
mari perindah kata-kata kita agar setiap kalimat jadi doa..amin.
komentar itu do’a juga bukan yah (thinking)